Pemprov NTB dan Universitas Negeri Malang menandatangani kesepakatan bersama di Graha Rektorat Lt. 9 UM, yang dilakukan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah dan Rektor UM, AH. Rofi'uddin, Senin, 10 Februari 2020, Foto: Suara NTB/humasntb
Schoolmedia News - Malang, - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Universitas Negeri Malang (UM) menandatangani kesepakatan kerja sama dalam sejumlah bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan implementasi program unggulan di provinsi itu.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, musibah gempa bumi yang melanda NTB tahun 2018 merupakan kejadian yang tidak disangka-sangka. Tidak kurang 400 orang meninggal dan ribuan luka-luka. Rumah dan fasilitas umum pun tidak luput dari musibah itu.
"Bagi masyarakat NTB, musibah itu merupakan ujian yang luar biasa yang tidak biasa dan tak disangka sangka," ujar Sitti di Graha Rektorat UM di Malang, Senin, 10 Februari 2020.
Penandatanganan kerja sama kedua belah pihak itu dilakukan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah dan Rektor UM Prof. AH. Rofi'uddin bertempat di Graha Rektorat UM di Malang, Senin (10/2).
Baca juga: 5 Permendikbud Jadi Payung Hukum Kampus Merdeka
Sebagai masyarakat religius, kata Sitti, dalam menghadapi musibah, masyarakat NTB cepat bangkit, cepat pulih dan cepat membangun kembali.
Buktinya, kata Sitti, satu tahun berlalu dari musibah itu, proses rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilakukan dengan cepat oleh pemerintah provinsi NTB.
"Semua pihak terlibat dalam proses tersebut. Semua komponen itu bergotong royong memulihkan keadaan masyarakat. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, masyarakat, LSM terlibat pada rehabilitasi dan rekonstruksi itu," katanya.
Saat ini, Sitti menjelaskan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB dinilai oleh pemerintah pusat sebagai yang tercepat. Sehingga, menjadi contoh bagi daerah lain dalam proses yang sama terhadap musibah gempa bumi yang ada.
Karena musibah tersebut, Pemprov NTB, kata Umi Rohmi, sapaan akrabnya, telah menetapkan satu misi, yaitu NTB Tangguh dan Mantap. Misi ini kemudian dijabarkan dalam program desa tangguh bencana.
"Tahun 2023, kita targetkan seluruh desa di NTB tangguh bencana," katanya.
Ia berharap, agar kesepakatan itu dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi pembangunan di NTB khususnya dan Indonesia umumnya. Selain itu, juga agar Universitas Negeri Malang semakin maju di masa yang akan datang.
Baca juga: Disdik Mataram Ingatkan Sekolah Tidak Pungut Uang Perpisahan
Kegiatan tersebut dihadiri wakil rektor, para dekan, ketua-ketua lembaga kampus, mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di NTB serta sejumlah mahasiswa NTB di Malang.
Terkait kerja sama ini, Rektor UM Prof. H. Ahmad Rofi'uddin menjelaskan, perguruan tinggi akan berbuat lebih terutama bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dunia usaha.
Program semacam itu, kata dia, menjadi komitmen dari perguruan tinggi, khususnya di Universitas Negeri Malang. Ia mengatakan, program mitigasi bencana yang dilaksanakan Pemprov NTB merupakan langkah positif dan dinilai bermanfaat untuk kepentingan masyarakat banyak. Apalagi, sebagian besar wilayah di Indonesia ini berada di cincin api sehingga mitigasi bencana itu sangat diperlukan.
"Perlu saya sampaikan bahwa kita di UM memiliki kebijakan bahwa setiap dosen harus memiliki dan wajib mengabdi kepada masyarakat, melalui penelitian. Dari dana penelitian yang bersumber dari APBN itu, ada sekitar 1.500 proposal dan separuhnya diperuntukkan untuk penelitian," katanya.
Baca juga: Pelajar SMP Cianjur Raih Gelar Terbaik di Ajang Robotic Malaysia
Sebagian dari penelitian akan diarahkan untuk pengabdian di wilayah NTB. Mahasiswa juga didorong semuanya untuk berbuat atau menggagas sebuah gerakan mahasiswa untuk berkarya, minimal setahun. Targetnya tentu untuk dipersembahkan bagi masyarakat, publik, dunia usaha dan lain sebagainya.
Di UM, terdapat lima jenis KKN, di antaranya, KKN kebangsaan dan KKN pulang kampung di mana para mahasiswa bisa melaksanakan KKN di kampung asalnya. Tentu, dengan program yang dipersiapkan oleh kampus.
"Ini tentunya sebagai langkah awal untuk berbuat lebih banyak bagi cara keseluruhan," pungkas Ahmad Rofi'uddin.
Tinggalkan Komentar