Ilustrasi beasiswa belajar dari pemerintah Selandia Baru kepada warga Maluku, Foto: Pixabay
Pemerintah Selandia Baru menawarkan "New Zealand Scholarship" atau beasiswa belajar. Beasiswa ini diperuntukkan bagi masyarakat umum, lingkungan akademis, pegawai pemerintahan, maupun swasta yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana pada 2019.
"Tahun ini pemerintah New Zealand kembali menawarkan beasiswa bagi masyarakat Maluku, setelah sebelumnya di tahun 2017 telah melakukan sosialisasi beasiswa di Kota Ambon," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru di Ambon, Seninm 28 Januari 2019.
Ia mengatakan tahap awal sosialisasi beasiswa dilakukan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Ambon. Kemudian, dilanjutkan bagi masyarakat umum serta mahasiswa.
"Tawaran beasiswa ini merupakan peluang yang baik bagi masyarakat, terutama ASN yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, karena beasiswa ini gratis bukan hanya ditanggung biaya pendidikan tetapi juga biaya hidup selama di New Zealand," kata Anthony.
Anthony menjelaskan, selama ini faktor bahasa menjadi kendala bagi masyarakat maupun ASN yang akan melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Selain itu bagi yang sudah berkeluarga pasti akan terkendala karena memikirkan biaya anak maupun suami dan istri, serta kendala utama yakni bahasa sebagai alat komunikasi. Saya berharap di tahun ini akan ada kesempatan bagi ASN Ambon untuk melanjutkan pendidikan," ujar Anthony menambahkan.
Perwakilan Scope Global Nusantara, sebagai pengelola beasiswa Selandia Baru di Indonesia, Anisa, mengatakan "New Zealand Scholarship (NZS) terbuka bagi masyarakat yang telah menyelesaikan gelar S1 atau S2, untuk mengambil postgraduate certificate (enam bulan), postgraduate diploma (satu tahun), master (1-2 tahun), dan PhD (hingga 3,5 tahun).
Penerima Beasiswa NZS 2019/2020, kata Anisa, akan mendapatkan tanggungan biaya kuliah penuh di universitas di Selandia Baru, tunjangan hidup yang diberikan setiap dua minggu, tunjangan kemandirian, asuransi kesehatan, dan perjalanan.
Selain itu, biaya perjalanan saat keberangkatan dan kepulangan dari Indonesia ke Selandia Baru.
Ia menjelaskan, bagi pelamar yang mendaftar ke program pascasarjana riset akan diberikan tunjangan penelitian untuk tesis ataupun disertasi.
"Setelah dinyatakan lulus maka penerima beasiswa akan diberikan biaya ekstra tunjangan untuk kebutuhan awal tinggal di New Zealand," kata Anisa.
Terkait syarat bagi pelamar beasiswa ini, Anisa menjelaskan, mereka wajib lulusan S1 dengan menyertakan transkrip nilai, memiliki pengalaman kerja selama satu tahun, prioritas pendaftar usia 39 tahun ke bawah.
Jurusan prioritas yang ditawarkan dalam beasiswa itu, kata Anisa, yakni perubahan iklim, kebencanaan, energi terbarukan, pertanian, dan pemerintahan.
Pembukaan pendaftaran beasiswa dimulai 1 Februari-14 Maret 2019. Setelah pendaftaran maka formulir aplikasi akan diperiksa dan jika dinyatakan lolos akan lanjut ke tahapan tes psikologi, wawancara, dan tes bahasa Inggris.
"Kuota beasiswa untuk 60 pelamar Indonesia yang dapat menunjukkan kemampuan akademik, memiliki kualitas kepemimpinan, serta berkomitmen untuk membangun negara. Prioritas juga diberikan bagi pelamar yang berasal dari kawasan Indonesia timur, yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat," kata Anisa menjelaskan.
Tinggalkan Komentar