Wanadri Angkat Ridwan Kamil Jadi Anggota Kehormatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diangkat oleh Wanadri sebagai anggota kehormatan di Situ Lembang, Desa Karyawangi, Parompong, Kabupaten Bandung, Minggu (27/1), Foto: http://humas.jabarprov.go.id/

Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri mengangkat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai anggota kehormatan. Ridwal Kamil berharap Wanadri dapat mengedukasi masyarakat agar tanggap bencana

"Saya merasa sangat terhormat karena ada atau tidak ada status sebagai anggota kehormatan, dukungan saya kepada Wanadri akan tetap," ucap Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, pada kegiatan Penutupan Pendidikan Dasar Wanadri 2018, dan Pelantikan Anggota Muda Wanadri di Lapangan Upacara Situ Lembang, Desa Karyawangi, Kecamatan Parompong, Kabupaten Bandung, Minggu, 27 Januari 2019.

Wanadri selanjutnya, kata Emil, tidak hanya luar biasa bagi diri atau kelompok saja. Akan tetapi Wanadri harus juga bermanfaat bagi masyarakat.

Ia menjelaskan, di samping alam Jawa Barat yang sangat Indah, namun dibalik keindahan itu mengandung pola pergerakan alam yang mencari keseimbangan. Sehingga, menurut Emil, sering terjadi peristiwa yang manusia sebut sebagai bencana.

"Setiap tahun bisa sekitar 1500-an kebencana alaman di Jawa Barat. Salah satunya longsor, 500-an lainnya banjir, sisanya angin puting beliung dan kebakaran," kata Emil.

Maka, kata Emil, Wanadri menularkan ilmunya kepada masyarakat agar dapat tangguh beradaptasi terhadap kebencanaan. Dengan kondisi ini, aa meminta agar Wanadri turut serta dalam merancang "West Java Resilience Culture Blue Print". Program ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menghadapi dan menyiasati bencana.

"Tolong kami diberi ilmu untuk memberi nasehat dan mengambil keputusan, agar terjauh dari bencana karena kurang ilmu," ujar Emil.

Ia pun memberi contoh masyarakat Jepang yangadaptif dengan situasi geologis serupa.

"Kita ingin melahirkan peradaban yang adaptif terhadap takdir geologis ini. Budaya tanggap bencana, budaya menyiasati bencana, dan budaya menghindari bencana," kata Emil berharap.