Ratusan Pelajar Jayawijaya Pindah Keluar Setelah Kerusuhan. foto: antaranews.com
SCHOOLMEDIA NEWS, Wamena - Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menyebutkan 546 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan telah pindah keluar dari wilayah itu setelah kerusuhan Papua, 23 September 2019.
Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo saat berada di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, 12 November 2019 mengaku belum mengetahui pasti alasan mereka pindah.
"546 orang yang melakukan mutasi ke luar Wamena. Itu dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Kami belum mengupas apakah karena mereka trauma atau sebagainya," katanya.
Baca juga: Kapolda: 107 Mahasiswa Papua Sudah Kembali ke Jateng
Ia menjelaskan para siswa itu ada yang mutasi ke Jayapura dan ke luar Provinsi Papua. Data di Dinas Pendidikan juga menyebutkan bahwa pascakerusuhan, belum banyak siswa dan guru yang kembali ke Wamena.
Walau demikian,katanya, 64 sekolah di wilayah perkotaan yang terdampak kerusuhan sudah mulai berjalan dengan keterbatasan guru dan siswa.
"Sudah 64 persen guru atau 589 orang dari 64 sekolah yang datang. Murid sudah 5.099 atau sekitar 39 persen," katanya.
Baca juga: 60 SD Penggabungan di Kudus Bakal Didaftarkan ke Kemendikbud
Sebagian dari jumlah siswa yang belum datang, juga terdaftar sebagai peserta titipan di beberapa sekolah di luar Kabupaten Jayawijaya dan di luar Provinsi Papua.
Pemerintah, kata dia, terus berupaya agar sekolah di luar wilayah Kota Jayawijaya yang belum berjalan, bisa kembali melaksanakan aktivitas.
"Kami bekerja sama dengan WVI melakukan pembekalan psikososial dengan bantuan orang tua, tokoh-tokoh, pemerintah distrik untuk memastikan kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar di sekolah berjalan lagi," katanya.
Tinggalkan Komentar