foto : dari kiri ke kanan Wakil Dekan I FT Unwar, Dr. Ir. I Gusti Agung Eryani, M.T., Wakil Rektor I Ir. I Nyoman Kaca, M.Si., Rektor Unwar Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.,Sp.Park., Wakil Rektor III Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT.,IPM., Wakil Rektor II Ni Putu Partamawati, SE.,MM., dan
Wakil Dekan II FT, Dr. I Nengah Sinarta, S.T. M.T.
SCHOOLMEDIA NEWS, Denpasar, Mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan mutlak membutuhkan perencanaan pembangunan infrastruktur maupun tata wilayah yang baik. Terlebih, di Bali sebaran daya tarik wisatanya banyak berada di kawasan rawan bencana.
Melihat kebutuhan dan peluang itu, Universitas Warmadewa melalui Fakultas Teknik (FT) Unwar membuka prodi baru yang diorbitkan dapat mencetak SDM keteknikan berbasis lingkungan. Program tersebut dinamai Program Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, yang kelas perdananya akan dibuka 2020 mendatang.
Baca juga: Disdik Pekan Baru Usut Korban Perundungan Anak SMP
Wakil Dekan II Fakultas Teknik Unwar, Dr. I Nengah Sinarta, S.T. M.T. didampingi Wakil Dekan I FT Unwar, Dr. Ir. I Gusti Agung Eryani, M.T., Jumat (8/11) mengatakan, program magister teranyar Unwar itu merupakan program satu-satunya di Bali. Bahkan, di tingkat nasional baru tercatat ada di dua perguruan tinggi, yakni Univeraitas Halu Holeo, Makasar, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) namun dengan nama prodi berbeda.
"Pembukaan program ini merujuk pada visi Unwar ekowisata dan go global. Setelah kita cocokkan dengan nomenklatur di Dikti (Pendidikan Tinggi) ketemu nomenklatur Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan," terang Sinarta.
Secara lebih spesifik, program studi itu menyiapkan dua konsentrasi utama, yakni Rekayasa Infrastruktur dan Perencanaan Wilayah. Keduanya akan diproyeksikan lebih khusus ke konteks ekowisata sebagai tenaga ahli yang mendukung pariwisata Bali di bidang infrastruktur.
"Kedua konsentrasi itu kita arahkan dalam konteks kepariwisata. Diharapkan dapat mendukung perbangunan infrastruktur pariwisata yang belum, termasuk memetakan bagaimana pembangunan infrastruktur pariwisata dari sisi penanggulangan kebencanaan," katanya.
Jebolan Program Doktor Universitas Gadjah Mada ini menambahkan, poin terakhir terkait dengan penanggulangan kebencanaan dianggap sangat mendasar untuk dipahami lebih dalam, dalam hal penyusunan perencanaan pembangunan di Bali. Hal ini tidak terlepas dari topografi Bali, di mana kebanyakan daya tarik wisatanya berada di kawasan yang rawan bencana.
"Pasar lulusan kita nantinya sangat besar untuk itu. Bidang keilmuannya juga sangat spesifik, khusus keteknikan pariwisata berbasis lingkungan, seperti bagaimana mengembangkan infrastruktur pariwisata, mulai jalan raya, penataan ruang, drainase, dan kebencanaan. Kami menerima calon mahasiswa yang berlatar (teknik) sipil, arsitektur, juga planologi untuk bergabung," tambahnya.
Baca juga: IAIN Palu Wajibkan Calon Dosen Harus Bisa Baca Tulis Al-Quran
Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.Sp.PARK., mengatakan untuk membesarkan Unwar pihaknya tidak hanya memperbesar 'student body' tapi juga dari kelembagaan. Untuk itu saat ini Unwar sudah menambah 4 prodi baru yaitu 2 prodi vokasi dan 2 S2, salah satunya Program Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan. "Prodi ini kita kembangkan di Unwar karena masyarakat sangat membutuhkan. dari hasil studi yang kita lakukan sebelum kita merancang program S2 ini sudah dilakukan studi yang intensif, ternyata prodi ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," terang Dewa Widjana.
Prodi Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan sudah turun ijin operasionalnya. Pihaknya mengatakan akan segera membuka pendaftaran, namun perkuliahan baru akan dimulai pada semester ganjil 2020. "Dengan ini kita memberikan kontribusi kepada negara, dalam rangka meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) masuk ke perguruan tinggi. Karena di Indonesia APK masih rendah, data terakhir menunjukkan 39,9% jauh di bawah APK negara tetangga," ungkapnya. Karena itu Unwar meningkatkan jumlah prodi yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.
Tinggalkan Komentar