Mahasiswa ISI Denpasar Raih Lima Terbaik di KKN Kebangsaan Foto: soksinews.com
SCHOOLMEDIA NEWS, Denpasar - Lima mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar yang mewakili kampus setempat dalam ajang KKN Kebangsaan di Kepulauan Ternate dan Tidore, Provinsi Maluku Utara, meraih prestasi lima terbaik dari 53 perguruan tinggi negeri di Tanah Air yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Dari 53 perguruan tinggi negeri yang ikut KKN Kebangsaan itu, mahasiswa ISI Denpasar berhasil mendapat peringkat lima karena memenangkan sejumlah lomba-lomba yang digelar dalam KKN Kebangsaan tersebut," kata Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Dr Drs I Gusti Ngurah Seramasara MHum, di Denpasar, Kamis, 10 Oktober 2019.
Lima duta ISI Denpasar yang telah mengharumkan kampus seni negeri satu-satunya di kawasan Bali-Nusra itu dalam ajang KKN Kebangsaan tersebut yakni Valeriana Dafrosa Juita (Prodi Seni Pertunjukan), Lidia Marganingtyas (Prodi Seni Murni), Ovika Aisanti (Prodi Desain Mode), Ni Luh Putu Puspaningsih (Prodi Desain Mode) dan I Gede Made Bayu Mertha Putra (Prodi Musik).
Menurut Seramasara, KKN Kebangsaan yang telah berlangsung belum lama ini merupakan ajang pertemuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan, serta mengembangkan rasa nasionalisme.
"Dengan pertemuan antarmahasiswa dari Sabang sampai Merauke, mereka bisa merasakan dan memahami jiwa-jiwa kebangsaan, yang pada akhirnya diharapkan bisa mengurangi radikalisme. Dalam ajang KKN Kebangsaan, peserta dituntut kreativitasnya dalam membangun rasa kebangsaan dengan nuansa seni, nuansa ekonomi ataupun sosial," ucapnya.
ISI Denpasar, lanjut Seramasara, sebagai kampus seni tentu membangun rasa kebangsaan dengan nuansa seni. "Mahasiswa kami membawa garapan tari yang bernuansa kebangsaan dan itu sangat dikagumi di sana," ujarnya.
Baca juga: Menuju 500 Ranking Dunia, UNDIP Gelar Workshop Tracer Study
Tak hanya memenangkan sejumlah perlombaan, mahasiswa ISI Denpasar menurut Seramasara juga mendapat sambutan yang baik dari masyarakat di tempat KKN Kebangsaan dilaksanakan.
"Ketika penutupan, mahasiswa ISI bahkan diantar oleh tuan rumahnya dan sampai nangis-nangis mengharapkan mereka bisa datang lagi. Mereka berharap mahasiswa ISI Denpasar bisa setiap bulan ke sana untuk membangun kesenian-kesenian di Tidore dan Ternate," kata Seramasara.
Pihaknya berharap ajang KKN Kebangsaan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, apalagi Rektor ISI Denpasar juga sangat mendukung.
"Oleh karena itu, ke depannya ISI Denpasar akan mengirim mahasiswa minimal lima orang juga untuk mengikuti KKN Kebangsaan, karena dengan kegiatan tersebut dapat membangun rasa kebangsaan, rasa nasionalisme, kepercayaan dan landasan untuk menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi," ucapnya.
Sementara itu Dr Drs I Ketut Muka MSi selaku dosen pendamping atau pembimbing mahasiswa peserta KKN Kebangsaan menambahkan sasaran KKN Kebangsaan adalah desa-desa yang terpencil, yang diharapkan mampu menggali potensi desa dan memberikan masukan bagi masyarakat di sana sehingga bisa lebih kreatif dan produktif di bidang pertanian, seni budaya, dan sebagainya.
"Di samping itu, mahasiswa bisa meredam timbulnya radikalisme dan masalah ras. Oleh karenanya, dalam satu kelompok peserta KKN Kebangsaan itu terdiri dari sejumlah perwakilan perguruan tinggi yang digabung," ujarnya.
Baca juga: TNI, Kemendikbud dan Pemkab Mahakam Ulu Bersinergi Didik Siswa Perbatasan
Program dalam KKN Kebangsaan dinilainya sangat baik untuk membangkitkan kembali ke-Indonesiaan diantara kebhinekaan yang ada, sebab mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi bersatu padu membangun desa yang tertinggal.
Selain memenangkan sejumlah perlombaan di KKN Kebangsaan tersebut, lanjut Muka, salah satu program yang disampaikan mahasiswa ISI Denpasar juga berhasil meraih peringkat kedua terbaik.
Tinggalkan Komentar