
Schoolmedia News Jakarta = Upaya penguatan pendidikan karakter dan pola asuh bagi anak-anak Indonesia mutlak harus dilakukan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan. Atas kolaborasi yang telah terjalin baik, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muâti, menyampaikan apresiasinya.
Melalui penyelenggaraan Boothcamp Anak Indonesia Hebat dan Semiloka Pengasuhan Anak Sejak Usia Dini, Mendikdasmen berharap ke depan semakin banyak langkah inovatif yang dilakukan berbagai instansi untuk saling belajar, menginspirasi, dan sama-sama mendukung penguatan pendidikan karakter dan pola asuh anak di Indonesia.
âSaya berharap kegiatan ini menjadi sebuah sarana pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dan pengembangan potensi diri peserta didik. Kegiatan semacam ini menjadi pendorong untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Tumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya bangsa dan jadilah generasi Indonesia yang cerdas, sehat, dan berkarakter,â ungkap Mendikdasmen, Abdul Muâti.
Apresiasi juga turut disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inisiatif dan kerja keras Kemendikdasmen yang terus berupaya bersama-sama memastikan pengasuhan dan perlindungan kepada anak-anak dapat dilaksanakan serta diterima dengan baik.
Lebih lanjut, Menteri Arifah menegaskan betapa pentingnya penyelenggaraan kegiatan Boothcamp dan Semiloka dalam menjawab permasalahan perlindungan dan pengasuhan anak saat ini.
"Sesungguhnya saat ini kita tidak hanya membutuhkan anak yang cerdas, namun kita juga harus memiliki anak yang tangguh, yang memiliki ketahanan bagaimana menghadapi tantangan di masa depan. Kita juga butuh anak Indonesia yang berkarakter baik, memiliki rasa empati, dan relasi yang sehat kepada teman. Ini semua akan terwujud jika generasi muda Indonesia memiliki pola pengasuhan yang baik," kata Menteri Arifah.
Selanjutnya, Menteri Arifah mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas kepada orang tua, para pendidik, dan pemangku kepentingan tentang pola asuh anak.
Menurutnya, ini adalah momen untuk saling menguatkan, berkoordinasi, dan saling bersinergi dalam memberikan pola asuh yang baik untuk anak-anak Indonesia.
"Kepada para peserta manfaat kesempatan ini dengan maksimal. Raih ilmu sebanyak-banyaknya, semoga kegiatan ini membawa kalian kepada jiwa kepemimpinan yang baik, kreativitas yang kuat, serta rasa percaya diri yang tinggi," terang Menteri Arifah.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa dalam memperkuat pembangunan karakter peserta didik diperlukan sinergi bersama dan peran maksimal dari catur pusat pendidikan, yakni sekolah, orang tua, masyarakat, dan media.
Salah satunya yang dilakukan Kemendikdasmen dalam mendukung hal tersebut juga melalui program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria.
âKegiatan Semiloka dilakukan untuk menguatkan gerakan pengasuhan positif demi penguatan karakter anak melalui kolaborasi erat antara pendidik, orang tua, organisasi mitra, dan pemangku kepentingan. Dan juga kegiatan ini bertujuan untuk memahami peta tantangan pengasuhan anak hari ini, penguatan pemahaman pentingnya 7 kunci perlindungan anak dan gerakan Rukun Sama Teman, menguatkan konsepsi pengasuhan positif berbasis hak anak, serta menguatkan gerakan partisipasi semesta dalam mensosialisasikan gerakan rukun sama teman, dan pengasuhan positif,â jelas Dirjen Gogot.
Menginspirasi Murid Berani Bercita-cita Tinggi
Perwakilan murid yang hadir dan nampak antusias mengikuti kegiatan adalah Muhammad Raditya Almair. Ia bersekolah di SD Negeri Lubang Buaya 05, Jakarta. Ketika berdialog dengan Mendikdasmen, dengan semangat dan berani ia mengatakan ingin menjadi seorang profesor di masa depan.
"Saya sangat suka pelajaran sains di sekolah. Maka dari itu, saya ingin menjadi profesor agar bisa mengajar ilmu pengetahuan kepada para generasi bangsa," kata Radit.
Peserta lain yaitu Aliqa Az-zahra Safitri, juga dengan percaya diri mengatakan ingin menjadi seorang menteri pendidikan di masa depan. "Saya ingin menjadi seperti pak menteri, bisa membantu dan mengubah pendidikan Indonesia menjadi jauh lebih baik ke depannya," tutup Aliqa, siswi SD Unwarus Saadah.
Kegiatan Boothcamp dan Semiloka diselenggarakan serentak pada 15 Desember 2025 di Jakarta, Sumatra Selatan, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti lebih dari 600 peserta didik mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK serta melibatkan 26 organisasi mitra dan mitra pembangunan.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar