Cari

Jawa Barat, Kota Bandung

Menteri Susi Ajak Milenial Ikut Jaga dan Bangun Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Universitas Padjajaran menggelar festival bertajuk "Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa" di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, pada 25-26 Februari 2019, Foto: Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

 

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa Indonesia memerlukan orang-orang, dalam hal ini, generasi muda, yang memiliki kepedulian dan berbuat sesuatu untuk menjaga laut Indonesia. 

“Kita perlu orang yang mempunyai do dan care. Kalau orang Indonesia yang pintar ini melakukan dua hal ini, not only care but do, not only do but also care, itu pasti negara kita akan maju,” kata Susi melalui siaran pers yang diterima news.schoolmedia.id saat meresmikan program studi (prodi) Magister Konservasi Laut di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat. 

Seremoni peresmpian prodi ini merupakan bagian dari Festival Membumikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa yang digelar oleh Unpad dan KKP di Graha Sanusi Unpad, Bandung, pada 25-26 Februari 2019. 

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), dan Rektor UNPAD Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr.

“Kami ingin menempatkan laut kita sebagai wajah negara kita sekuat mungkin dengan pendekatan akademik,” ujar Tri Hanggono Achmad dalam sambutannya.

Menteri Susi mengapresiasi dan mengajak lebih banyak lagi para pihak yang telah menjadi penjaga-penjaga laut, baik lewat pengawalan isu sampah di laut, maupun upaya konservasi karang dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia. 

Indonesia, kata Susi, tidak hanya membutuhkan orang-orang yang bertindak semata, melainkan digerakkan atas kesadaran dan kepedulian untuk menyebarkan kepedulian itu kepada orang-orang sekitar.

Hamish Daud (Indonesian Ocean Pride) membagi pandangannya tentang aktivitasnya menjaga dan peduli pada dunia kelautan, Foto: Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

 

Sejumlah kegiatan berupa pameran, talkshow, dan side event dalam bentuk sharing session dengan para pakar dan praktisi lingkungan dihelat sebagai bagian dari rangkaian festival. 

Pameran ini menampilkan informasi seputar keberhasilan dalam sektor kelautan dan perikanan, diantaranya teknologi budidaya perikanan terkini, konservasi sumber daya alam, pencapaian kinerja KKP selama 4 tahun, hasil temuan BMKT, informasi terbaru tentang perubahan iklim, hasil riset unggulan, dan pengelolaan terumbu karang.

Susi menjelaskan, pencapaian yang telah dilakukan oleh kementerian yang dipimpinnya merupakan wujud dari visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia lewat tiga pilar utama yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. 

Tiga pilar tersebut, kata Susi, diturunkan lewat sejumlah kebijakan seperti moratorium kapal ikan asing, yang kemudian berdampak pada keseluruhan ekosistem perikanan Indonesia secara berkesinambungan.

“Setelah 488 kapal ditenggelamkan, ekonomi perikanan Indonesia, neraca perdagangannya yang tadinya nomor buntut, sekarang sejak 2015 nomor 1 di Asia Tenggara. Poros kemaritiman itu bisa kita buktikan. Sekarang, ekonomi perikanan kita leading,” ucap Susi.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ridwan Kamil menyampaikan apresiasinya atas pencapaian-pencapaian KKP di bawah kepmimpinan Menteri Susi. Ia berharap bahwa keberhasilan KKP yang meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap kelautan dapat diapresiasi oleh para milenial sesuai dengan kontribusi yang dapat mereka berikan sesuai porsinya. 

Untuk wilayah Jawa Barat, Emil telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mendukung pengembangan wilayah kelautan secara merata di Indonesia. 

“Kami melihat Jawa Barat sebagai potensi yang sangat besar. Kita di Utara punya garis pantai sepanjang 354 KM, di Selatan, kita memilki garis pantai 398 KM. Dan kami sudah berkomitmen, Jawa Barat  dalam lima tahun ke depan akan banyak fokus meningkatkan pengembangan di Jawa Barat Selatan yang selama ini mengalami ketimpangan pembangunan," kata Emil.

Salah satu visinya, Emil melanjutkan, sudah masuk dalam rencana tata ruang.

"Kita akan membangun jalur kereta api di sepanjang pantai selatan. Mudah-mudahan ini akan memberikan kemudahan akses, baik logistik, manusia, maupun pariwisata,” ujar Emil optimistis.

Bersamaan dengan acara ini, KKP juga menyerahkan pinjaman permodalan usaha awal dari Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUPKP) melalui program penumbuhan wirausaha baru (new entrepreneur) kepada para alumni Unpad untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Susi berharap, berbagai kegiatan ini dapat membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi milenial untuk melestarikan dan menjadikan sumber daya laut sebagai masa depan bangsa.

Dalam kegiatan tersebut, KKP dan Unpad menghadirkan para narasumber diantaranya Hamish Daud (Indonesian Ocean Pride), Melati Wijsen (Bye-Bye Plastic Bag), Swietenia Puspa Lestari (Divers Clean Action), I Gusti Bagus Mantra (Yayasan Karang Lestari), Istiqomah (pengrajin limbah plastik asal Demak), Mayor Laut (P) Yan Sembiring TNI-AL (Komandan Kapal Patroli TNI AL yang menangkap kapal pencuti ikan Hua Li 8), dan Samson (Kapten Kapal Pengawas Perikanan Macan 01).

Berita Regional Selanjutnya
Minum Air Rebusan Rutin, Dokter: Kumis Kucing Ampuh Atasi Batu Ginjal
Berita Regional Sebelumnya
Penyakit Stroke Kini Serang Remaja

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar