Sukacita Siswa PAUD di Kaki Gunung Slamet Punya Sekolah Bagus, 120 Hari Proses Revitalisasi TK Pertiwi 1 Serang Purbalingga Berjalan Mulus
Schoolmedia News Purbalingga == Tepat 3 Km dari Pos 1 Pendakian di kaki Gunung Slamet disudut desa yang tenang di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, berdiri kokoh bangunan sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak yang dibangun di atas lahan 3.680 m2 milik pemerintahan Desa Serang. Sekolah bercat warna-warni ceria itu menjadi pusat kegiatan dan aktivitas warga desa itu menyimpan banyak kenangan.
Nama satuan PAUD itu KB dan TK Pertiwi 1 Serang, lembaga pendidikan yang telah menjadi rumah kedua bagi ratusan anak sejak didirikan pada 1981. Sekolah yang telah 44 Tahun hadir di tengah masyarakat Desa Serang yang telah melahirkan sejumlah tokoh dan sosok penting bagi Kabupaten Purbalingga.
Papan informasi Revitalisasi Sekolah
berisi rincian mengenai proyek revitalisasi Satuan Pendidikan TK Pertiwi 1 Serang. Proyek ini merupakan bagian dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal PAUD Dasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
âTerlihat rincian yang jelas mengenai proyek tersebut:
âNama Kegiatan: Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi Satuan Pendidikan tahun 2025.
âPekerjaan: Revitalisasi Satuan Pendidikan TK Pertiwi 1 Serang.
âJumlah Dana Bantuan: Rp. 257.170.000,-.
âSumber Dana: APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
âPelaksana: Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan.
âWaktu Pelaksanaan: 120 hari kalender, dimulai dari 23 Mei hingga 19 September 2025.
Sekolah Telah Empat Dekade
Bangunan sekolah KB-TK Pertiwi Serang terakhir kali diperbaiki pada 1989, sekolah ini telah melewati empat dekade lebih, melahirkan generasi-generasi muda yang kini turut membangun bangsa. Namun, di balik kenangan manis itu, ada tantangan yang menanti. Fasilitas yang mulai usang menuntut peremajaan.
Gayung pun bersambut. Pada tahun 2025, sebuah secercah harapan datang. Pemerintah melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan mengalokasikan dana bantuan sebesar Rp 257.170.000 yang bersumber dari APBN.
Bagi Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP), dana ini bukan hanya sekadar angka, melainkan amanah untuk menghidupkan kembali semangat belajar di sekolah ini. Sejak 23 Mei 2025, para pekerja mulai beraktivitas, membongkar yang lama untuk membangun yang baru. Dinding-dinding usang kini akan diganti dengan yang lebih kokoh, ruang kelas yang dulu sederhana akan disulap menjadi lebih nyaman, dan area bermain akan menjadi lebih aman dan menarik.
Di bawah naungan Yayasan Dian Dharma milik Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah, TK Pertiwi 1 Serang tidak hanya merenovasi bangunan, tetapi juga membangun mimpi. Proyek revitalisasi yang dijadwalkan rampung pada 19 September 2025 ini akan menjadi cerita baru bagi sekolah.
âIni adalah kisah tentang bagaimana sebuah sekolah tua mampu bertransformasi, menyambut masa depan dengan senyum ceria para siswa yang siap belajar dan bermain di lingkungan yang baru,â ujar Gus Tri dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga.
Kisah pembangunan ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah prioritas. Setiap rupiah yang diinvestasikan pada TK Pertiwi 1 Serang adalah investasi pada masa depan anak-anak Indonesia.
Cerita Perjuangan Kepala Sekolah
Lembah hijau di kaki Gunung Slamet, tepatnya di Karangreja, Purbalingga, menjadi saksi bisu perjalanan seorang guru yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan. Namanya Ibu Khotinah. Sejak tahun 2001, saat ia masih belia, ia telah mengabdikan diri di TK Pertiwi 1 Serang. Ia bukan hanya mengajar, tetapi juga menanamkan asa pada setiap muridnya.
âSetelah 15 tahun mengabdi, takdir membawanya pada peran baru. Pada tahun 2016, sepeninggal kepala sekolah sebelumnya, ia mengemban amanah menjadi pimpinan. Dengan dua putrinyaâsatu sedang menempuh semester 7 di UIN Surakarta dan adiknya duduk di bangku kelas 2 SMAâIbu Khotinah bersama dua rekannya kini membimbing 41 siswa.
âDi tengah keterbatasan fasilitas sekolah yang usang, hati Ibu Khotimah tak pernah lelah mencari jalan. Ia sadar, anak-anaknya berhak mendapatkan yang lebih baik. Kesempatan itu datang melalui program PHTC Presiden Prabowo yang menawarkan bantuan revitalisasi sekolah. Ibu Khotimah melihat ini sebagai jawaban atas doa dan kerja kerasnya.
âPerjuangannya dimulai dengan memastikan data sekolahnya di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) selalu valid dan mutakhir. Ia memastikan setiap detailâmulai dari jumlah siswa hingga kondisi bangunanâtercatat dengan akurat. Setelah itu, ia mengikuti proses verifikasi dan validasi yang ketat oleh Dinas Pendidikan setempat. Setiap data diteliti, setiap angka dicocokkan.
âTidak lama berselang, sebuah tim dari pusat datang langsung ke sekolah. Mereka melakukan verifikasi lapangan, melihat sendiri kondisi bangunan yang sudah berusia puluhan tahun, menanyakan kebutuhan mendesak, dan memastikan bahwa TK Pertiwi 1 Serang memang layak mendapatkan bantuan.
âMerajut Mimpi dengan Rencana Anggaran
âSetelah mendapatkan lampu hijau, Ibu Khotimah dan timnya langsung bergerak cepat. Mereka menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan sangat teliti. Setiap rincian pengeluaran, dari biaya material hingga upah pekerja, dicatat dengan akuntabel. Ia juga melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan, memastikan tidak ada satu pun syarat yang terlewat.
Semua ini dilakukan proses tidak terhambat.
âKini, kerja keras dan perjuangan panjang itu berbuah manis. Dengan ketetapan dari pemerintah, TK Pertiwi 1 Serang resmi menjadi salah satu penerima bantuan revitalisasi. Bagi Ibu Khotimah, ini bukan hanya sekadar dana, melainkan pengakuan atas dedikasinya dan harapan baru bagi anak didiknya.
âKisah Ibu Khotimah adalah cerminan dari seorang pendidik sejati. Ia tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi arsitek masa depan, membangun fondasi pendidikan yang kokoh di kaki Gunung Slamet.
Kolaborasi Seluruh Anggota Masyarakat
Proses revitalisasi TK Pertiwi 1 Serang bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan sebuah perjuangan panjang yang dilandasi oleh tekad kuat seorang pemimpin, Ibu Khotinah, Kepala Satuan TK Pertiwi 1. Dalam rekaman suaranya yang penuh haru, ia menceritakan bagaimana ia berjuang mendapatkan bantuan revitalisasi ini.
"Fasilitas kami sudah sangat tua, banyak yang perlu diperbaiki," ungkap Ibu Khotimah dengan suara bergetar. "Saya melihat ini sebagai tanggung jawab moral. Anak-anak berhak mendapat yang terbaik."
Perjuangan itu dimulai dari pengajuan proposal yang tak kenal lelah, mengikuti setiap arahan dari dinas, dan meyakinkan pihak-pihak terkait tentang urgensi revitalisasi ini. "Banyak revisi, banyak proses yang harus dilalui, tapi kami tidak menyerah," tambahnya.
Peran Kunci Orang Tua
Namun, perjuangan ini tidak dapat berjalan sendiri. Ibu Khotimah menyadari bahwa dukungan orang tua sangatlah krusial. Ia mengumpulkan para orang tua, menjelaskan kondisi sekolah, dan mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif.
"Saya katakan kepada para orang tua, ini bukan hanya proyek sekolah, ini adalah proyek kita bersama. Masa depan anak-anak kita ada di sini," kenangnya.
Responnya sungguh luar biasa. Para orang tua secara sukarela membantu, dari tenaga, hingga gotong royong, mereka bahu-membahu membersihkan lahan dan memindahkan perabotan. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi pondasi kuat bagi seluruh proses pembangunan.
Dukungan penuh juga datang dari Dinas Pendidikan. Bapak Agus Tri, Kasi Dinas Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Purbalingga, memberikan dorongan moral dan teknis yang sangat berarti.
"Kami di dinas sangat mengapresiasi semangat Bu Khotimah dan seluruh tim di TK Pertiwi 1 Serang. Perjuangan ini adalah contoh nyata sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah," ujar Bapak Agus Tri.
Ia juga menegaskan bahwa revitalisasi ini adalah bagian dari komitmen dinas untuk memastikan seluruh satuan pendidikan, termasuk di daerah terpencil, memiliki fasilitas yang layak.
Dengan semangat pantang menyerah dari Ibu Khotimah, partisipasi aktif orang tua, dan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, revitalisasi TK Pertiwi 1 Serang bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga kisah tentang bagaimana kebersamaan, tekad, dan mimpi dapat mengubah sejarah dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Peliput Eko Harsono
Tinggalkan Komentar