Biji coklat, Foto: Pixabay
Pemerintah Provinsi Papua bersama Pemerintah Belgia saat ini sedang menjajaki kemungkinan terjalinnya kerja sama di bidang ekonomi khususnya pengembangan coklat.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, mengatakan Belgia terkenal dengan penghasil coklat terbesar. Wilayah Tabi dan Saireri, kata Klemen, juga merupakan penghasil coklat meskipun produksinya belum maksimal.
"Wilayah Tabi dan Saireri yang merupakan penghasil coklat di Provinsi Papua, namun belum dimaksimalkan produksinya sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia diharapkan dapat membuka peluang serta kesempatan," kata Klemen, Senin, 13 Mei 2019.
Baca juga: Alokasikan Rp 37 Miliar, Indonesia-Inggris Kerja Sama Danai Riset Penyakit Mematikan
Menurut Klemen, sebelumnya belum ada kerja sama antara Belgia dan Papua sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker diharapkan ada pengembangan potensi ekonomi.
"Jika Pemerintah Belgia tertarik, maka bisa dibuka kerja sama dengan masyarakat petani coklat di Papua yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan memberi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan," ujar Klemen.
Hari ini, Duta Besar Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker mengunjungi Provinsi Papua untuk mengetahui situasi Bumi Cenderawasih. Kunjungan mereka diterima langsung oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di ruang kerjanya.
Baca juga: Belajar Ekosistem, Belasan Pelajar Belanda Tinggal Sementara di Sukabumi
Stephane menjelaskan kunjungan ini bertujuan untuk melihat situasi Provinsi Papua yang merupakan provinsi dengan wilayah luas dan lebih besar dari dugaannya.
"Kami juga hendak mengetahui potensi ekonomi hingga konteks politik di Provinsi Papua," kata Stephane.
Tinggalkan Komentar