Schoolmedia News Magelang ---- Sebanyak 22 menara telekomunikasi di kawasan Candi Borobudur akan dilakukan penataan ulang, untuk mempercepat pembentukan wajah baru kawasan itu sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam kunjungan kerjanya ke Candi Borobudur, Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (14/7/2022).
“Dalam kaitan dengan infrastruktur digital, kami telah melakukan penataan dan evaluasi di area radius 5 kilometer (km) dari pusat Candi Borobudur yang terdapat 22 menara telekomunikasi,” ujarnya.
Dalam kunjungan ke Candi Borobudur, Menkominfo Johnny didampingi Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ismail, Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Bambang Noegroho, Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Gunawan Hutagalung, perwakilan Pemerintah Kabupaten Magelang, direksi dan manajemen perusahaan operator seluler, operator menara telekomunikasi, dan operator jaringan pita lebar fiber optik.
Menkominfo Johnny menjelaskan, penataan 22 menara tersebut berupakan bagian dari penataan kembali kawasan Candi Borobudur sehingga menjadi kawasan yang terintegrasi, memiliki wajah baru, manajemen baru, serta infrastruktur pendukung baru.
Dalam melakukan penataan ulang menara telekomunikasi, Kementerian Kominfo bersama ekosistem kominfo akan melakukan re-design atau desain baru agar menjadi bagian dari penataan keindahan kawasan Candi Borobudur dengan tetap memperhatikan layanan telekomunikasi di sekitarnya.
“Saya hadir disini untuk memastikan dan melihat secara langsung penataan-penataan infrastruktur fisik digital yang harus ditata ulang tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut Menteri Johnny menjelaskan, ketinggian ideal menara telekomunikasi di sekitar kawasan Candi Borobudur maksimal akan disamakan dengan ketinggian teras Arupadhatu atau setara dengan 283 meter di atas permukaan laut.
Penataan ulang setiap infrastruktur di sekitar kawasan Candi Borobudur menurutnya tidak hanya berkaitan dengan menara telekomunikasi, namun meliputi menara listrik, sistem kamera pengawas, dan tanda-tanda evakuasi agar kawasan Borobudur lebih indah.
“Jadi 22 menara itu akan ditata ulang, akan dibentuk, atau di re-design ulang. Kami berharap bahwa pembangunan ini juga merupakan bagian dari kesatuan penataan ulang dan keindahan kawasan Candi Borobudur,” tuturnya.
Menkominfo mengapresiasi operator seluler, operator menara telekomunikasi dan penyelenggara layanan fiber optik yang telah berkomitmen menata infrastruktur telekomunikasi agar mendukung keindahan kawasan Candi Borobudur.
Sebab upaya penataan kawasan wisata andalan Provinsi Jawa Tengah ini membutuhkan waktu, anggaran, dan dukungan semua pihak terkait, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pelaksanaanya.
“Saya perlu sampaikan bahwa komitmen yang telah disampaikan oleh operator patut diberikan apresiasi dan kita dampingi bersama-sama agar pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Dia memastikan, Kementerian Kominfo telah melakukan koordinasi dengan instansi dan pemerintah daerah agar semua proses perizinan serta komunikasi pemangku kepentingan setempat berjalan dengan lancar dan lebih cepat.
“Maka sekali lagi, arahan Bapak Presiden sangat jelas bahwa kawasan cagar budaya ini harus betul-betul dijaga dengan baik, penataan harus mengacu kepada standar cagar budaya. Untuk itu, tentu komunikasi dengan UNESCO dan Kementerian Dikbudristek perlu kita lakukan agar apa yang dilakukan sejalan dengan semua persyaratan cagar budaya,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar