Cari

DKI Jakarta, Kota Jakarta Pusat

Kunjungan Ketua Otoritas Umum dan Wakaf UEA, Ajarkan Bahasa Arab Secara Menyenangkan

Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Matar Al Kaabi dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan pembicaraan kerjasama dibidang Islam. Foto : Humas Kemenag 

 

 

Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan kehormatan Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Matar Al Kaabi, Kamis (4/3/2021) pagi. Pertemuan penuh keakraban dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta. 

Ini merupakan kunjungan perdana Mohammed bin Matar Al Kaabi ke Jakarta, Indonesia. Ia tiba di Kantor Kemenag sekitar pukul 09.50 WIB dan disambut Menag Yaqut beserta sejumlah Pejabat Eselon I. 

Kepada Menag, Mohammed bin Matar Al-Kaabi menuturkan kehadirannya di Jakarta bertujuan untuk menindaklanjuti kerja sama yang sudah terjalin antara UEA-Indonesia sejak 2020. Ia menambahkan kunjungan kehormatan ini sekaligus menyampaikan undangan buat yang mulia Menteri Agama dan jajarannya untuk berkunjung ke Uni Emirat Arab. 

"Dan saya perlu menegaskan dalam kesempatan ini bahwa hubungan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab merupakan hubungan persahabatan yang sangat intim yang dipenuhi kasih sayang dan menjadi model dalam hubungan kerjasama antar negara-negara Islam," kata Mohammed bin Matar Al Kaabi.

Menag Yaqut Cholil atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih atas hubungan yang luar biasa antara Indonesia dengan UEA hingga memberikan penghormatan kepada Presiden Jokowi dengan memberi nama jalan di Abu Dhabi. Ia juga menyampaikan apresiasi pemerintah UEA yang saat ini memiliki Menteri Toleransi.

Baca Juga    : Kominfo dan Prancis Jajaki Kerjasama Strategis Bidang Pertelevisian  

"Indonesia sangat beragam dan kami di Indonesia terinspirasi dengan Uni Emirat Arab yang memiliki Menteri Toleransi dan ini sangat penting untuk Indonesia," ujar Menag. 

Menag berharap, kehadiran Al-Kaabi di Indonesia dapat mendorong percepatan berbagai program kerja sama yang dilakukan antara UEA - Indonesia. Selain ke Jakarta, Mohammed bin Matar Al-Kaabi juga dijadwalkan akan berkunjung ke Solo, Jawa Tengah untuk menyaksikan peletakan batu pertama Masjid Raya Syeikh Zayed. 

"Dan kita tahu besok kita akan melakukan  peletakan batu pertama pembangunan masjid yang merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab di Solo, Jawa Tengah. Tentu kami merasa sangat berhutang budi atas kebaikan pemerintah Uni Emirat Arab dan berharap suatu saat dapat membalas kebaikan ini. Kita akan terus mendoakan pemerintah Uni Emirat Arab untuk terus berkembang dan maju," kata Menag.

"Belum lagi calon-calon imam yang dikirim ke Uni Emirat Arab dan kesempatan ini tidak akan kami sia siakan dan kami berbangga hati atas kebaikan Uni Emirat Arab," sambung Menag yang juga memberikan cinderamata  Kitab Al-Ibriz kepada Mohammed bin Matar Al-Kaabi di akhir pertemuan. 

Kitab Al-Ibriz adalah kitab tafsir Al-Qur'an berbahasa Jawa yang ditulis menggunakan aksara Arab pegon, karya KH Bisri Mustofa, kakek Menag Yaqut Cholil Bisri. 

Bahasa Arab Menyenangkan 

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengingatkan guru Bahasa Arab untuk mencari metode pembelajaran Bahasa Arab yang menyenangkan. Hal ini diungkapkan Zain saat menutup Workshop Pengembangan Kompetenai Guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK), di Bogor, Jawa Barat. 

"Persoalan kita kali ini adalah bagaimana mencari metode pembelajaran Bahasa Arab yang menarik dan cepat. Pembelajaran Bahasa Arab harus menyenangkan," kata Zain, Rabu (3/3). 

Ia menyampaikan, inovasi dan kreasi dalam pembelajaran Bahasa Arab ini diperlukan, mengingat ini merupakan salah satu bahasa internasional yang perlu dikuasai para alumni pendidikan Islam. 

"Setidaknya, orang yang memiliki keterampilan berbahasa Arab memiliki kesempatan lebih luas, baik dalam pergaualan dunia, bisnis maupun sosial keagamaan," tutur Zain. 

Karenanya, Zain menambahkan, ke depan perlu juga dilakukan revisi kurikulum Bahasa Arab sehingga dapat membentuk pembelajaran yang menyenangkan. 

"Kita perlu melakukan review kurikulum, karena selama ini Bahasa Arab menjadi "momok" bagi siswa dan mahasiswa, terutama bagi mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan pondok pesantren," ujar Zain. 

"Ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas alumni kita," sambungnya. 

Workshop Pengembangan Kompetenai Guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) ini digelar secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan selama tiga hari, 1-3 Maret 2021.

Penulis  : Burhan Schoolmedia 

Editor    : Eko Schoolmedia 

Berita Regional Selanjutnya
IAIN Takengon, Pemprov, dan Kanwil Aceh Perkuat Sinergi Kembangkan SDM
Berita Regional Sebelumnya
Kominfo Siapkan Internet Gratis Untuk Dukung Pariwisata dan UMKM NTB

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar