Ilustrasi pernikahan anak, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Padang - Lembaga Swadaya Anak Gugah Nurani Indonesia menyerukan dan mengampanyekan stop pernikahan usia anak karena dinilai banyak memberikan dampak negatif pada rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional di Pasie Nan Tigo, Padang.
"Semua pihak mari dukung gerakan untuk menghentikan pernikahan usia anak, karena pernikahan usia anak hanya akan memberikan dampak negatif, baik dari segi kesehatan, sosial, psikologis dan juga ekonomi," kata Program Manager Gugah Nurani Indonesia Padang CDP Rinawati di Padang, Minggu, 21 Juli 2019.
Ia mengajak semua pihak melalui momentum Hari Anak Nasional kembali merefleksikan upaya bersama dalam pemenuhan hak nak.
"Semua kita harus berperan serta dan ikut andil dalam upaya memenuhi Hak Anak, mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, pemerintah, lembaga agama, tokoh, dan lembaga sosial kemasyarakatan untuk bersama menciptakan generasi Bangsa ke depan," ujarnya.
Baca juga: Perdagangan Orang Sentuh Kaum Milenial, Menteri Yohana: Gencarkan Literasi Digital
Ia menilai dibutuhkan upaya untuk memperkenalkan hak anak kepada masyarakat secara luas dan meningkatkan kepedulian maupun partisipasi masyarakat dalam menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa dibedakan atau diskriminasi.
"Selain itu perlu memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta menghargai pendapat anak," ujar Rinawati.
Perayaan Hari Anak Nasional di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Padang dihadiri sekitar 500 anak di Pantai Ujung Batu, Pasie Nan Tigo Koto Tangah Kota Padang dan diselenggarakan oleh Forum Anak Arka Kelurahan Pasie Nan Tigo bersama dengan Komite Pemberdayaan Masyarakat Palito dengan tema Stop Pernikahan Usia Anak.
Gugah Nurani Indonesia (GNI) Padang CDP merupakan sebuah Lembaga Swadaya Anak yang melakukan pendampingan di Kelurahan Pasie Nan Tigo semenjak 2011, yang fokus kepada pemenuhan hak anak. Acara ini juga didukung oleh Program Peduli Nagari (PPN) serta Warung Ikhlas, sebagai lembaga sosial di Sumatera Barat.
Baca juga: BKKBN: Perempuan Berperan Penting dalam Ketahanan Keluarga
Kegiatan diawali dengan jalan santai anak dan anggota masyarakat dengan titik start di Kampus Muhammadiyah Sumatera Barat. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan atraksi budaya berupa pencak silat, Tari Pasambahan, Tari Cewang, rangkaian permainan dan perlombaan permainan tradisional berupa balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, bola daster, fashion show, lomba menggambar dan mewarnai.
Hadir dan sekaligus membuka acara adalah Staf Ahli Wali Kota Padang bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Azwin mewakili Wali Kota Padang, Perwakilan dari Dinas DP3AP2KB, dan juga aparat dari Kecamatan Koto Tangah, Lurah Pasie Nan Tigo, Ketua LPM, Babinsa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dari Pasie Nan Tigo.
Tinggalkan Komentar