Cari

Serunya Pesta Rakyat dan Aneka Lomba 80 Tahun HUT RI di Sarinah Thamrin dan Tugu Monas

Schoolmedia News Jakarta === Suara gamelan berpadu dengan alunan musik pop modern, menciptakan irama unik yang menyelimuti area Sarinah. Minggu (17/8) kawasan Sarinah menjadi saksi bisu perayaan Pesta Rakyat 80 Tahun Indonesia.

Sejak pagi, antusiasme warga sudah terasa. Mereka datang dari berbagai penjuru, tumpah ruah di pelataran Sarinah yang dihiasi dekorasi Merah Putih.

Gerai-gerai makanan tradisional berjejer rapi, menyebarkan aroma harum yang menggugah selera. Ada sate lilit dari Bali, gudeg dari Yogyakarta, rendang dari Padang, dan masih banyak lagi. Pengunjung rela mengantre panjang demi menikmati kuliner autentik dari berbagai daerah.


"Rasanya seperti keliling Indonesia dalam satu hari," ujar seorang ibu sambil tersenyum, memegang seporsi gado-gado.


Panggung utama tak pernah sepi. Pertunjukan seni silih berganti memukau para penonton. Mulai dari tari tradisional yang anggun, pertunjukan musik akustik yang syahdu, hingga penampilan band-band lokal yang membuat suasana semakin meriah.

 Para penampil tak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga cerita di balik seni mereka, membawa penonton lebih dekat dengan kekayaan budaya Indonesia.

Namun, di antara semua keriuhan, ada satu momen yang paling berkesan. Saat malam tiba, seluruh area Sarinah diterangi oleh cahaya kembang api serta lampu warna warni dari lampion-lampion yang dilepaskan ke langit.

Lampion-lampion itu perlahan naik, melayang, membentuk formasi indah di langit Jakarta. Setelah itu dilepaskan kembang api warna warni yang diiringi lagu "Rayuan Pulau Kelapa," ribuan orang yang hadir menyanyikan lagu tersebut bersama-sama. Suara mereka berpadu, menciptakan harmoni yang terasa hangat dan penuh kebersamaan.

Momen itu tak hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat tentang persatuan. Bahwa meski berbeda suku, agama, dan budaya, kita semua adalah bagian dari satu bangsa, Indonesia. Pesta Rakyat 80 Tahun Indonesia di Sarinah bukan sekadar acara, melainkan sebuah perayaan kebersamaan, persatuan, dan rasa cinta terhadap Tanah Air. Pesta itu menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kebhinekaan masih hidup dan akan terus mengalir dalam darah setiap warga Indonesia.


Lomba Rakyat di Monas 

Suasana riang dan penuh kebersamaan terasa di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus 2025. Ribuan warga memadati area Monas untuk menikmati pesta rakyat yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Berbagai kegiatan dihadirkan untuk masyarakat, mulai dari taman bermain untuk anak-anak, aneka lomba seperti panjat pinang, lomba makan kerupuk, bazar UMKM, hingga panggung musik. Tidak hanya itu, atraksi udara dari pesawat tempur yang melintas di langit Monas menambah semarak pesta rakyat kali ini.

Ibu Ade, warga Jakarta, mengaku terkesan dengan kemeriahan pesta rakyat tahun ini. Ia datang bersama anak-anaknya sejak pagi dan merasa senang dengan berbagai fasilitas yang disediakan.

“Dari jam 8, tadi lihat ada pesawat, setelah upacara tadi ada pesawat yang bagus banget pokoknya. Terus muter-muter, anak-anak main perosotan, makasih juga sih ada makanan gratis. Top banget pokoknya,” ujar Ibu Ade dengan wajah sumringah.

Ia menambahkan, acara kali ini terasa istimewa karena baru pertama kali merasakan suasana semeriah ini. Ade pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo.

“Makasih banget Pak Presiden Prabowo karena ini pertama kali kita merasakan semeriah ini sih ya. Ada fasilitas kayak perosotan, makanan gratis, minuman gratis. Terus ada pesawatnya juga tadi sambil makan pagi-pagi yang gratis. Terima kasih Pak Presiden. Masyarakat senang semua sih kayaknya,” ungkapnya.

Senada, Bambang Wahyudi, warga Bogor, datang ke Monas bersama istri, anak, dan cucunya. Ia mengatakan tiba sejak pukul 07.15 WIB, langsung menyaksikan kirab bendera, atraksi terjun payung, dan pesawat tempur di udara.

“Alhamdulillah, baru tahun ini semenjak Pak Prabowo, kita dikasih makan gratis,” tutur Bambang.

Menurutnya, atraksi pesawat yang berulang kali melintas di langit Jakarta menjadi tontonan paling berkesan. “Pesawat terbang itu biasanya kan hanya sebentar ya, hanya satu kali pertunjukan. Kalau sekarang itu beberapa kali pertunjukan. Dan kita sangat senang dengan pilot-pilot sekarang,” ujarnya penuh antusias.

Tidak hanya warga Jakarta dan Bogor, rombongan dari Depok juga turut hadir. Sandi bersama rekan-rekannya datang sekitar pukul 10 pagi untuk menyaksikan kemeriahan pesta rakyat. “Harapannya, semoga dengan 80 tahun ini Indonesia lebih sejahtera. Rakyatnya sejahtera. Negara yang berdaulat,” ungkapnya.

Pesta rakyat di Monas kali ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memperlihatkan semangat persatuan dan gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dengan sajian kuliner gratis hingga permainan rakyat, suasana 17 Agustus tahun ini menjadi momentum yang penuh warna dan kebanggaan.


Tim Schoolmedia

Lipsus Sebelumnya
Kisah Perjuangan Para Pelajar yang Dikukuhkan Sebagai Paskibraka Nasional

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar