Cari

741 Satuan PAUD Ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Program Revitalisasi Tahun 2025 Tahap 1



741 Satuan PAUD Ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Program Revitalisasi Tahun 2025

Schoolmedia News Jakarta  = Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan sebanyak 741 satuan PAUD sebagai penerima bantuan Program Revitalisasi Tahun 2025. 

Penetapan ini merupakan hasil dari proses pendataan awal terhadap 1.241 satuan PAUD yang diajukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui sistem aplikasi KRISNA (Bappenas), yang kemudian dikonfirmasi dan diverifikasi oleh tim pusat.

Program Revitalisasi Satuan PAUD merupakan langkah strategis pemerintah dalam membenahi pendidikan anak usia dini secara menyeluruh, mulai dari aspek manajerial kelembagaan, peningkatan mutu pembelajaran, hingga penguatan partisipasi masyarakat. 

Hal ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia berkualitas sejak usia dini. Direktorat PAUD telah menyelesaikan finalisasi dokumen perencanaan sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk Program Revitalisasi Tahap 2 Tahun 2025. 

Dalam kegiatan tersebut, Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, mengajak seluruh peserta untuk aktif berkontribusi.

 "Saya mengajak Bapak dan Ibu untuk dapat mengikuti kegiatan ini secara aktif, terbuka, dan reflektif. Kita manfaatkan forum ini untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat jejaring antar satuan PAUD. Karena hanya dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, revitalisasi PAUD akan benar-benar memberikan dampak nyata," ungkap Gogot.


Bagian dari Program Nasional

Ditjen PDM mengatakan program Revitalisasi PAUD Tahun 2025 merupakan bagian dari program prioritas nasional dalam mendukung Asta Cita ke-4, yakni penguatan SDM, sains, teknologi, kesehatan, dan kesetaraan gender. Program ini juga menjadi implementasi dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), strategi pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dan inklusif hingga ke pelosok.

Dalam Rancangan Awal RPJMN 2025–2029, Bappenas memproyeksikan kebutuhan revitalisasi satuan pendidikan sebesar Rp571,6 triliun dalam 5 tahun. Tahun ini, anggaran revitalisasi pendidikan mencapai Rp16,9 triliun, dengan alokasi khusus untuk jenjang PAUD sebesar Rp529,5 miliar.

Instruksi Presiden dan Sasaran Program

Program ini memiliki dasar hukum kuat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan PAUD, dasar, menengah, serta digitalisasi pembelajaran. Selain revitalisasi fisik, pemerintah juga mendorong pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) demi perluasan akses pendidikan berkualitas dan aman.

Sasaran program adalah satuan PAUD yang memenuhi kriteria berdasarkan pengusulan tahun lalu oleh pemerintah daerah. Pendekatan ini dilakukan secara bertahap dan terukur agar penyaluran bantuan tepat sasaran.

Program Prioritas Direktorat PAUD 2025

Direktorat PAUD tengah menjalankan sejumlah program prioritas nasional sebagai bagian dari transformasi pendidikan, antara lain:

Revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan secara bertahap;


Digitalisasi satuan PAUD;

Penguatan pendidikan karakter dan kesehatan sekolah melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kegiatan Pagi Ceria, makanan bergizi gratis, dan penguatan UKS;

Wajib Belajar 13 Tahun, dengan perluasan akses 1 tahun pra-SD;

Program Afirmasi di daerah 3T seperti guru kunjung, pustaka mainan, dan pojok baca;

Peningkatan mutu satuan PAUD melalui akreditasi, peningkatan kualitas guru, serta layanan PAUD Holistik Integratif;

Penguatan tata kelola pendidikan melalui regulasi dan koordinasi lintas sektor;

Pendidikan literasi, numerasi, sains, dan teknologi sejak usia dini.

Inovasi: Pembelajaran Mendalam dan Teknologi

Kementerian juga memperkenalkan pendekatan pembelajaran mendalam, yakni proses pembelajaran yang bermakna, berkesadaran, dan menyenangkan secara holistik. Pendekatan ini dirancang untuk membentuk anak-anak yang mampu berpikir kritis dan menyelesaikan masalah nyata.

Seiring perkembangan teknologi, Direktorat PAUD juga mulai mengenalkan konsep Artificial Intelligence (AI) dan koding untuk anak usia dini. Koding pada anak bukan berarti belajar bahasa pemrograman, tetapi membangun computational thinking dengan aktivitas menyenangkan seperti puzzle, board game, storytelling, hingga patterning.

“Revitalisasi PAUD tidak hanya tentang perbaikan fisik satuan pendidikan, tetapi juga transformasi menyeluruh dalam sistem pembelajaran, pengelolaan, dan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Dengan sinergi berbagai pihak dan dukungan kebijakan nasional yang kuat, program ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pendidikan anak Indonesia sejak dini, sebagai pijakan menuju generasi emas 2045.

Penyunting: Eko B Harsono 



Lipsus Selanjutnya
Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Bersama Reformasi Pendidikan Kesehatan
Lipsus Sebelumnya
Kemendikdasmen Luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar