Schoolmedia News Jakarta ---- Dua staf senior Direktrorat Pendidikan Anak Usia Dini mengakhiri masa pengabdian berkarya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Hamzah Hakim dan Yulius Effendi berhasil purna tugas setelah tiga dekade lebih dengan amanah melaksanakan tanggungjawabnya di lingkungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pelepasan dua staf senior Direktorat PAUD tersebut dihadiri Kasubag Tata Usaha Direktrorat PAUD, Uce Veriyanti dan Ketua Kelompok Kerja dan Kasubpokja serta seluruh staf Direktorat PAUD di Ruang Sehat Gedung E Lantai 7 Kemendikbudristek, Senin (7/8).
Yulius Effendi, pria berdarah Minangkabau kelahiran Jakarta, 1 Juli 1965 mengakhiri masa tugasnya setelah 37,6 tahun berkarya di Direktorat PAUD semenjak lahirnya Direktorat PAUD pada tahun 2002. Sedangkan Hamzah Hakim, pria berdarah Makassar kelahiran 11 Juli 1965 telah 32,7 tahun berkarya di Kemendikbudristek.
Dengan suara terbata penuh haru, Yulius Effendi berkisah selama diangkat menjadi PNS pada 1 Januari 1986 dirinya saat itu masih berusia 20 tahun.
"Saya hanya berbekal ijazah SMA waktu itu melamar jadi PNS. Tahun 80'an orang yang bergelar sarjana masih sedikit, jadi lulusan SMA masih mudah untuk jadi PNS," ujar Yulius yang kemudian meneruskan kuliah sambil bekerja.
Ayah dua anak dan dua cucu ini, membagikan kisah mengharukan selama dirinya berkarya di Direktorat PAUD yang akan dikenang seumur hidup. "Semoga cerita yang saya bagikan ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi rekan-rekan selama bertugas," ujarnya.
Dikatakan oleh Yulius, pada suatu ketika dirinya mendapat tugas untuk mengikuti kegiatan Dinas Luar Kota melakukan sosialisasi program Direktorat PAUD ke Semarang, Jawa Tengah. "Saat itu saya bertugas bersama tim keuangan. Ketika sedang mengimput data peserta, tiba-tiba saya terkena serangan jantung. Napas saya pendek dan putus-putus. Susah sekali sepertinya menghirup oksigen. Langsung saya dibantu dua orang teman dilarikan ke rumah sakit terdekat. Saat itu saya merasa ajal saya sudah sangat dekat karena tiba-tiba saja black out," ujarnya.
"Setelah mendapat perawatan dan diberikan infus baru kondisi saya membaik. Yang mengharukan saya saat itu, kebersamaan serta kepedulian teman-teman di Direktorat PAUD sangat saya rasakan. Setelah selesai kegiatan, teman-teman langsung membesuk saya termasuk Bu Imung dan Bu Sri," ujarnya.
Berdasarkan diagnosa dokter, lanjutnya, dirinya ternyata bukan terkena serangan jantung namun mengalami gangguan fungsi motorik syaraf yang menurut dokter terjadi akibat tekanan pekerjaan serta tingginya beban pekerjaan. "Oleh dokter saya hanya diminta untuk mengurangi stress dan banyak releksasi seperti berolahraga atau mendengarkan musik," ujarnya.
Lewat pengalaman tidak menyenangkan itu, Yulius Effendi meminta agar para yuniornya di Direktorat PAUD untuk mengetahui kapasitas batas kemampuan fisik dirinya serta lebih bijakasana dalam mengelola stress akibat tingginya beban pekerjaan. "Kalo memang sudah kelelahan jangan dipaksakan terus bekerja. Berhenti sebentar untuk beristirahat baru kemudian mulai lagi. Jangan paksakan diri sampai kalian sakit. Ingat sakit itu mahal," ujarnya.
Sementara itu, Hamzah Hakim, ayah empat orang anak tiga lelaki dan satu perempuan serta dua orang cucu ini memulai karirnya sebagai PNS pada 1 Januari 1991 usai menamatkan kuliah menjadi Sarjana Ilmu Kependidikan dari IKIP Makassar yang sekarang menjadi Universitas Negeri Makassar.
"Saya diterima PNS dengan penempatan di Sulawesi Tenggara sebagai Pamong Belajar untuk program Pendidikan Masyarakat selama lebih dari 10 tahun. Kemudian saya mendapat tugas belajar mengambil S2 di Bandung sekaligus membantu melaksanakan program Direktorat Pendidikan Masyarakat di Jakarta," ujarnya.
Kemudian, lanjut Hamzah dirinya melakukan mutasi tugas dan pindah berkarya di Jakarta di Direktorat Jenderal Pendidikan Masyarakat. "Yang saya sesalkan tugas belajar saya untuk mendapatkan S3 dari Universitas Negeri Jakarta tidak berhasil saya selesaikan karena saya diminta membuat penelitian ulang dan membayar biaya kuliah yang saat itu sangat besar," ujarnya.
Dikatakan, kepada para yunior serta adik-adik yang saat ini mengadbikan diri di Direktorat PAUD untuk menjaga kekompakan serta saling mendukung dalam menjalankan tugas. "Saya bersyukur diakhir tugas saya setelah 32 tahun tujuh bulan mengabdi sebagai PNS mempunyai teman-teman yang saling membantu serta memiliki ikatan keluargaan yang baik. Terus amanah, semangat serta saling mendukung," ujarnya.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar