Cari

Lapan Tingkatkan Sistem Separasi Agar Teknologi Roket Mampu Mandiri

Sumber: Lapan 

 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengembangkan dan meningkatkan sistem separasi untuk mendorong Indonesia memiliki kemandirian penguasaan teknologi roket.

"Kita sedang mulai kembangkan teknologi separasi yang nanti muatannya itu sebagai cikal bakal mengorbitkan satelit setelah sampai di luar angkasa diseparasi, dipisahkan nanti satelit yang sebagai muatannya untuk mengorbit," kata Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa Lapan Rika Andiarti, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.

Rika menuturkan teknologi kunci untuk menguasai teknologi roket menjadi fokus pengembangan. Teknologi kunci itu antara lain menerbangkan roket sejauh mungkin dan seakurat mungkin. Apalagi, kata Rika, roketnya sudah diperuntukkan untuk peluncuran satelit, pengendalian roket dari teknologi di lapangan khususnya sesuai rencana induk keantariksaaan roket pengorbit satelit serta teknologi separasi untuk memisahkan roket dan muatan roket.

Fokus pengembangan teknologi kunci, kata Rika melanjutkan, memang bukan langsung ke roket yang berukuran besar, tapi yang berukuran kecil terlebih dahulu seperti roket sonda yang mana sistem separasi muatan dikembangkan di roket RX320.

"Sedangkan penguatan teknologi motor roket difokuskan untuk roket bertingkat, dan Lapan sedang mencari mitra dari luar negeri untuk bisa melakukan transfer teknologi. Teknologi roket juga diperuntukkan untuk roket yang meluncurkan satelit langsung dari bumi Indonesia pada 2040, sehingga perlu percepatan," kata Rika.

Teknologi roket, kata Rika, harus dikuasai secara mandiri karena penggunaannya bisa dimanfaatkan untuk "dual use", yakni kepentingan sipil maupun militer. Karena sifatnya yang "dual use", maka transfer teknologi dari negara luar sangat dibatasi. Oleh karena itu, penguasaan teknologi di Indonesia dilakukan sendiri secara mandiri.

Namun, Rika melanjutkan, percepatan program penguasaan teknologi roket sangat diperlukan saat ini terutama untuk melakukan kerja sama strategis dengan negara lain.

Ada beberapa negara yang menawarkan kerja sama di bidang roket seperti China dan Ukraina. Namun, kata Rika, Lapan masih mendalami untuk melihat kesesuaian dengan kebutuhan ke depan.

"Teknologi roket di Indonesia ini ya kita melakukan penguasaan teknologi sendiri secara mandiri, belum pernah kita mendapatkan secara langsung transfer teknologi dari negara lain," ujar Rika.

Lipsus Selanjutnya
UGM: Profesor Bukan Gelar Akademik Seumur Hidup
Lipsus Sebelumnya
Bupati Bangka Ajak Warga Dukung Triathlon 2019

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar