Schoolmedia News Jakarta --- Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi mengatakan tidak dapat dipungkiri kondisi siswa sejak sebelum pandemi Covid 19 banyak peserta didik kita yang mengalami masalah kesehatan yang cukup memprihatinkan, dan kondisi ini diperparah setelah masuknya Pandemi Covid-19.
Dikatakan, harus diakui saat ini banyak siswa masih mengonsumsi makanan yang tidak sehat, tinggi gula, tinggi garam, instan, berpenyedap tinggi, dan cepat saji. Dikatakan mereka juga memiliki status gizi yang buruk, mereka ada yang mengalami anemia, kurus, obesitas, dan ada juga yang stunting.
Belum lagi kalau berbicara kebersihan diri dan aktivitas fisik, banyak yang tidak mencuci tangan dengan benar, tidak menggosok gigi sesuai waktu yang ditentukan dan banyak yang aktivitas fisiknya kurang. Begitu juga dengan penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat anak tidak mendapatkan imunisasi secara lengkap ataupun tingkat kekebalan yang berkurang .
"Tingkat kekebalan (titer antibody) seseorang terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) akan turun seiring dengan bertambahnya usia, sehingga diperlukan imunisasi booster (lanjutan) agar tingkat kekebalan dapat ditingkatkan kembali," ujar Hasbi kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri” yang diselenggarakan di SDN 5 Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (30-11-2022).
Sebanyak 100 siswa diimunisasi dalam kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri”. Mereka berasal dari 10 satuan pendidikan, yaitu SDN Benhil 01, SDN Benhil 05, SDN Benhil 09, SDN Kebon Kacang 01, SDN Kebon Melati 01, SD IT Al Abrar, SDN Karet Tengsin 21, SDN Karet Tengsin 13, SDN Benhil 12, dan SDN Kampung Bali 07.
Dalam kegiatan itu hadir Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi; Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Komalasari; Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono; Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta, Salim Somad; Kepala Bidang SD dan PKLK, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Satiman; Kepala Seksi Surveilance Dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama; Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat 1, Rona Eveliner Sianipar; dan perwakilan Kementerian Agama.
Kegiatan “Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri” didukung oleh mitra pembangunan Kemendikbudristek, yaitu Twitter Asia Pasific Pte, Ltd., PT Unilever Indonesia, Tbk., GIZ, Danone Indonesia, KAO Indonesia, Maleo Edukasi Teknologi (Educourse.id), Nutrifood Indonesia, Save The Children Indonesia, UniCharm Indonesia, dan TikTok Pte, Ltd.
Untuk menangani hal di atas dan untuk meningkatkan status kesehatan peserta didik, Kemendikbudristek telah meluncurkan Kampanye Sekolah Sehat pada tanggal 23 Agustus 2022. Kampanye Sekolah Sehat ini merupakan bagian dari upaya peningkatan status Kesehatan peserta didik melalui Sehat Gizi, Sehat Fisik dan Sehat Imunisasi di satuan pendidikan.
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit PD3I sampai usia anak sekolah. Hal ini disebabkan karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi.
Oleh sebab itu, ujar Hasbi pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia sekolah dasar atau sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Tentang BIAS
Penyelenggaraan BIAS ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di negara berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun).
BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar. Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan.
Imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin Campak Rubella untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) , vaksin Tetanus Difteri (TD) pada anak kelas 2 dan kelas 5 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin HPV pada anak perempuan kelas 6 SD atau sederajat (MI/SDLB).
Tujuan Kegiatan Semarak Sehat Imunisasi Sehat Anak Negeri yang digelar yaitu guna mendukung pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dan memasyarakatkan program imunisasi untuk anak sekolah. Sasaran/ Peserta Kegiatan Semarak Sehat Imunisasi Sehat Anak Negeri adalah Anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) , anak kelas 2 dan kelas 5 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta pada anak perempuan kelas 6 SD atau sederajat (MI/SDLB)
Pemerintah lakukan program imunisasi ulangan pada anak usia sekolah dasar atau sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Kegiatan BIAS merupakan upaya Kemendikbudrisrek meningkatan kualitas kesehatan peserta didik, hal yang secara mendasar terus dilakukan melalui pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Kegiatan BIAS merupakan upaya Kemendikbudrisrek meningkatan kualitas kesehatan peserta didik, hal yang secara mendasar terus dilakukan melalui pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS merupakan segala usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari tingkat PAUD/TK, SD, SMP dan SMA/SMK dan yang sederajat.
"UKS dilaksanakan dengan tiga pilar kegiatan utama, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah," ujar Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril dalam sambutan tertulis yang diterima Schoolmedia dalam acara "Semarak Sehat Imunisasi, Sehat Anak Negeri" yang digelar di SDN 05 Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
Kegiatan dihadiri Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Direktur Pengelolaan Imunisasi, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Direktur Kurikulum Sarana kelembagaan dan kesiswaan (KKSK) Madrasah, Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Isu-Isu Strategis, Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media, Kepala BKHM Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi , Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Dikatakan oleh Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, kaitannya dengan pelayanan kesehatan, salah satu yang harus dilakukan adalah imunisasi. Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan tubuh secara buatan dengan pembentukan antibodi sehingga melindungi anak dan mengurangi keparahan penyakit.
Melalui imunisasi anak akan memperoleh kekebalan tubuh secara buatan yang akan mampu melindungi anak terhadap penyakit tertentu. Pemberian imunisasi bagi anak usia sekolah ini merupakan komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perwujudan kesehatan masyarakat sejak dini. Pelaksanaan imunisasi tidak terlepas dari komponen tiga pilar Usaha Kesehatan Sekolah.
Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) ini merupakan kolaborasi bersama antara Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek, Kemenag, Kemendagri dan Kementerian Lembaga terkait lainnya dan dengan mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama mitra-mitra pembangunan.
"Melalui kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah ini. Mari kita dukung bersama pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah ini, untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas dan berkarakter," tutup Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen.
Penulis Eko Harsono
Tinggalkan Komentar