Foto: Pixabay
Tiga mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo atau "IBU" yakni Dewi Khoiriyah, Kurnia Ismawati serta Juliana Riskawati menemukan bahan baku untuk pembuatan teh pencegah penyakit jantung dan kolesterol, yakni daun buah kedondong. Daun teh tersebut diproses hingga dalam bentuk teh celup.
"Teh dengan bahan baku daun kedondong ini memberikan manfaat luar biasa, sebab mampu mencegah kolesterol dan penyakit jantung. Teh dari daun kedondong ini diproses secara alami," kata Ketua tim Dewi Khoiriyah di Malang, Jawa Timur, Jumat, 24 Mei 2019.
Bahan baku daun kedondong untuk membuat teh celup, kata Dewi, dipanen langsung dari petani. Teknik pembuatannya, Dewi menjelaskan, daun kedondong dikeringkan selama sekitar dua minggu dengan suhu ruangan. Dengan temperatur suhu ruangan, Dewi menjelaskan, teh yang dihasilkan kualitasnya lebih bagus.
Baca juga: Rektor: Mahasiswa Harus Riset untuk Lahirkan Inovasi
Teh celup dari daun kedondong tersebut, ujar Dewi melanjutkan, mengandung flavonoid, Saponin, Tanin dan alkanoid dan memiliki khasiat bisa mencegah dan mengobati penyakit jantung dan kolesterol.
Penelitian tersebut, kata Dewi, terinspirasi dengan banyaknya masyarakat yang menderita penyakit jantung, dimana penderitanya mulai orang tua sampai anak-anak.
"Melihat kondisi tersebut kami mencari referensi terkait bahan alami yang bisa mengobati penyakit jantung. Akhirnya kami menemukan daun kedondong yang mengandung zat bermanfaat bagi tubuh, seperti Flavonoid, Saponin, Tanin dan Alkanoid," ujar Dewi.
Oleh karena itu, kata Dewi, daun kedondong menjadi pilihan sebagai bahan dasar pembuatan teh celup. Teh celup daun kedondong karya tiga mahasiswa IBU Malang itu telah diuji di laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Temuan ketiga mahasiswa tersebut telah lolos program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) Jawa Timur.
"Bulan depan masih akan dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) internal dan eksternal terkait progres dari teh celup daun kedondong tersebut," kata dosen pembimbing mereka, Anita Kurnia Rachman.
Setelah dilakukan monev, kata Anita, selanjutnya diajukan untuk mengikuti Pekan Ilmiah mahasiswa Nasional (Pimnas) di Bali yang dilangsungkan akhir Juni mendatang.
Menurut Anita, temuan teh celup daun kedondong tersebut sangat bagus karena memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
"Makanya, saya sarankan untuk ikut program PKM-K agar mendapatkan dana dari Kemenristekdikti dan produk ini bisa dikembangkan," tuturnya.
Baca juga: Ada Dana Rp 990 Miliar, Kemenristekdikti Ajak Generasi Muda Lakukan Riset
Proposal temuan teh daun kedondong itu dikirimkan ke PKM-K Kemenristekdikti melalui Simbelmawa pada Desember 2018. Pada 20 Maret proposal yang diajukan tersebut dinyatakan lolos dan diterima.
"Kami berharap proposal dan temuan ini lolos Pimnas dan mendapatkan ana hibah untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut, karena kami ingin memproduksi teh celup daun kedondong ini secara massal agar banyak masyarakat yang terbantu, khususnya dalam mencegah penyakit jantung dan kolesterol," kata Anita.
Tinggalkan Komentar