Cari

Direktorat PAUD Lakukan Sosialisasi Implemmentasi Kurikulum Merdeka Lima Angkatan

Schoolmedia News Jakarta ---- Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar merupakan  bagian dari gerakan Merdeka  Belajar episode ke-15 yang diluncurkan oleh Mas Menteri, Nadiem Anwar Makarim  pada tanggal 18 Februari 2022. Guna menindaklanjuti peluncuran Kurikulum Merdeka ini maka diperlukan Sosialisasi implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

Direktorat PAUD memandang perlu melakukan kegiatan sosialisasi Kurikulum Merdeka kepada seluruh dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, PP/BP PAUD, LPMP, Organisasi Mitra PAUD, Penilik dan Pengawas untuk keterlaksanaan sosialisasi kurikulum merdeka dengan baik.

Demikian dikatakan Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbudristek, Dr Muhammad Hasbi dalam Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD yang telah dilakukan tiga angkatan dari lima angkatan yang direncanakan.

“Tujuan sosialisisasi ini guna memberikan pemahaman yang sama kepada seluruh pemangku kepentingan daerah yang terdiri dari dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, PP/BP PAUD, LPMP, Penilik dan Pengawas tentang kebijakan Kurikulum Merdeka. Dan Meningkatnya pendaftaran Implementasi kurikulum merdeka melalui platform merdeka mengajar, ujar Hasbi.

Pada angkatan pertama Sebanyak 105 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari enam provinsi di Pulau Sumatera Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta mengikuti sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD angkatan pertama dari lima angkatan yang akan dilakukan oleh Direktrorat PAUD.

Untuk angkatan ketiga sebanyak 96 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dari 5 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara). PP/BP PAUD DIKMAS dari 4 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur).

LPMP dari 4 provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur). Organisasi Mitra PAUD terdiri dari Ketua Umum Yayasan Kartika Jaya, Ketua Umum Kemala Bhayangkari, Ketua Umum Yayasan Hang Tuah, Ketua Umum PIA Ardhya Garini serta perwakilan ketua pengurus wilayah IGTKI, HIMPAUDI dan IGRA di 5 Provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara)

Strategi Tranformasi Pendidikan

Dalam sambutan membuka Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Jenjang PAUD, Dirjen PAUD Dikdasmen, Jumeri menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan  pemerintah merupakan salah satu program strategi transformasi pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia.

Kemendikbudristek telah mempersiapkan serangkaian strategi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. Mulai dari menyediakan rute adopsi kurikulum secara bertahap, menyediakan asesmen dan perangkat ajar melalui platform Merdeka Mengajar, menyediakan pelatihan mandiri dan sumber mengajar guru, menyediakan narasumber, hingga menyediakan pengembangan komunitas belajar.

Kita membantu sekolah-sekolah yang berminat untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, ada mekanisme asesmen mandiri, di mana sekolah-sekolah bisa melakukan penilaian diri sesuai dengan kesiapan mereka. Selain itu, dukungan di bidang teknologi untuk sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka diwujudkan dengan Platform Merdeka Mengajar.

Kurikulum Merdeka merupakan rangkaian kebijakan gerakan Merdeka Belajar yang kini  menjadi platform Merdeka Belajar dan telah sampai eposode 19. Peluncuran Kurikulum Merdeka  memperbarui beberapa istilah yang pernah digunakan sebelumnya seperti Kurikulum Prototipe  dan Kurikulum Paradigma Baru, dan sekarang resmi digunakan nama Kurikulum Merdeka.da

"Peluncuran Kurikulum Merdeka dilakukan untuk menyikapi berbagai kirisis pembelajaran di Indonesia  yang terjadi selama Pandemi Covid-19 dan juga tahun sebelumnya. Harus diakui belum membaiknya hasil belajar di Indonesia  saat ini tidak terjadi semata-mata karena Pandemi Covid-19," ujar Dirjen.

Dikatakan, rendahnya kemampuan peserta didik kita sudah terjadi sebelum pandemi dan semakin diperburuk saat pandemi terjadi. Kondisi rendahnya capaian pendidikan ini seperti penyakit menahun dan telah kronis. Ini ditunjukan dengan ketidak mampuan peserta didik kita memahami bacaan sederhana atau menguasai konsep matematika sederhana selama 10 hingga 15 tahun terakhir ini.

Dikatakan, hadirnya Kurikulum Merdeka tersebut penting untuk dihadirkan dan sudah semestinya sistem pendidikan memiliki sebuah terobosan dalam hal teknologi untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi guru-guru di semua daerah dengan demikian kemampuan peserta didik dapat ditingkatkan.

Penulis Eko  

Lipsus Selanjutnya
Fawwaz, Siswa MAN IC Serpong Diterima di Lima Perguruan Tinggi Asia, Eropa, dan Australia
Lipsus Sebelumnya
SEAMEO BIOTROP Implementasikan Program Save Biodiversity

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar