Cari

Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Australia Barat Pertimbangkan Lockdown

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Australia – Perdana Menteri Mark McGowan mengumumkan kasus baru saat Perth dan wilayah Peel melalui hari pertamanya di luar kebijakan lockdown. Ia mengatakan, kasus terakhir di karantina hotel adalah tiga pria dan seorang wanita yang tiba kembali ke Australia dari India. Akibatnya Mark McGowan melempar wacana travel ban bagi India. Penyebabnya adalah banyak WNA India yang datang ke Australia dalam kondisi positif Virus Corona COVID-19.

Sebanyak 40 persen warga yang dikarantina hotel dalam sebulan terakhir berasal dari negara tersebut. Selain itu, ada varian mutan ganda COVID-19 dari India. Pakar kesehatan David Berger turut mendukung wacana McGowan untuk travel ban sementara dari India. Berger berkata hotel karantine, meski berfungsi baik, tidak bisa menangani varian Virus Corona yang lebih menular. Berger sendiri baru saja merilis jurnal di The Medical Journal of Australia tentang transmisi udara Virus Corona. Ia menyebut varian di India sangat mudah menular dan di luar kendali.

"Kasus ini dan empat kasus lain yang dikonfirmasi di karantina hotel semuanya berasal dari penerbangan MH125 yang tiba dari Kuala Lumpur menuju Perth pada Sabtu, 24 April," kata McGowan dilansir dari ABC Radio Perth, Selasa (27/4/2021).

"Perkiraan kami, jumlah kasus positif dari kelompok masyarakat ini akan bertambah dan berpotensi tumbuh secara signifikan," imbuh McGowan.

Ia mengatakan, keputusan apakah Perth terpaksa diisolasi lagi akan bergantung pada ada-tidaknya penemuan kasus baru COVID-19. McGowan mengatakan, dari 368 orang yang kontak dekat dengan tiga kasus positif yang telah diidentifikasi, 255 telah dites negatif sejauh ini, dan semuanya sedang melakukan isolasi mandiri. Sementara, dari 797 kontak biasa, 417 memperlihatkan hasil tes negatif.

 

Baca jugaKemendikbud Pertimbangkan Ganti Sistem Seleksi Masuk PTN 2024

 

Sebagai respons, pihaknya tengah mempertimbangan aturan lockdown selama tiga hari yang perkiraan dampak ekonominya mencapai 70 juta dolar Australia (Rp792 miliar). Di samping, pihaknya mengaku akan mencari cara untuk mengurangi kerugian bisnis karena locdown, seperti yang telah dilakukan sebelum ini.

"Satu-satunya hal yang ingin saya katakan adalah, di sisi lain, kami memiliki perekonomian yang sangat sukses secara keseluruhan, dan itu karena kami telah begitu berhasil dalam mengendalikan virus," ucapnya.

"Yang ingin saya lakukan adalah membuat kita kembali ke keadaan normal secepat mungkin sehingga orang dapat bekerja dan bisnis dapat menghasilkan uang lagi," imbuhnya.

McGowan kembali menyerukan pada Commonwealth untuk menindak orang-orang yang bepergian ke luar negeri dengan alasan non-esensial. Ia mengaku "tidak dapat menerima" bahwa orang yang merupakan sumber asli kasus baru COVID-19 di sana telah melakukan perjalanan ke India untuk menikah.

"Di tengah pandemi yang menewaskan ratusan ribu orang di seluruh India, tidak perlu pergi ke India untuk alasan apa pun kecuali yang paling ekstrem," katanya. "Saya tidak bisa memikirkan banyak (alasan orang diizinkan bepergian ke India)."

"Mungkin seseorang yang memiliki anak bayi yang perlu dijemput dari kerabat, itu mungkin salah satunya. Jika harus pergi ke sana (India) untuk semacam operasi penyelamatan, saya pikir itu bisa jadi yang lain," ungkapnya.

Lipsus Selanjutnya
Pemerintah Siapkan Negosiator Handal Untuk Perundingan Iklim Tingkat Global
Lipsus Sebelumnya
Syarat Terbaru Naik Kereta Api Pra dan Pasca-Larangan Mudik Lebaran

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar