Cari

Elon Musk Donasikan Rp 70,8 Miliar Untuk Pendidikan Melalui Khan Academy

Elon Musk : Foto Wikipedia 

 

 

Schoolmedia News - Salah satu sektor yang cukup terdampak akibat pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan. Mayoritas sekolah dari seluruh dunia terpaksa menjalankan sistem belajar daring dari rumah masing-masing, yang mana tak semua pelajar, guru, maupun orang tua yang siap akan transisi tersebut.

Sejalan dengan hal itu, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk dikabarkan telah memberikan donasi sejumlah sejumlah 5 juta dolar AS atau setara dengan Rp70,8 miliar melalui Musk Fondation kepada sebuah organisasi nirlaba bernama Khan Academy. Melalui donasi ini, Musk Fondation memiliki tujuan untuk mendorong sistem pendidikan daring yang saat ini sedang banyak digunakan demikian pernyataan Elon Musk seperti dikutip Mercury News (17/2).

Dalam sebuah video Youtube dari channel "Khan Academy", pendiri Khan Academy, Salman Khan berterimakasih atas donasi yang diberikan oleh CEO Tesla melalui Musk Fondation. Ia bertekad untuk memperbanyak konten edukasi kepada para pelajar di seluruh dunia.

"Elon, saya harap Anda senang dengan kabar ini," kata Khan dalam video tersebut. "Donasi ini memungkinkan kami untuk mempercepat pengerjaan setiap konten edukasi. Kami bertekad untuk memperbanyak konten pada semua mata pelajaran, mulai untuk anak-anak hingga perguruan tinggi. Hal ini juga memungkinkan kami untuk membuat banyak software dan pelatihan-pelatihan yang jauh lebih menarik lagi."

Khan, selanjutnya mengatakan bahwa pandemi virus Corona yang melanda seluruh dunia telah memaksa sekolah untuk beralih ke pembelajaran daring. Banyak siswa dan orang tua yang harus berjuang atas perubahan ini dan perlu bantuan dari Khan Academy.

Melansir dari CNBC, Khan Academy sendiri merupakan sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka menyediakan layanan edukasi daring untuk anak-anak setingkat pelajar. Organisasi ini banyak membantu para pelajar melalui pembelajaran singkat yang dikemas dalam bentuk video. Misi dari Khan Academy adalah untuk memberikan pendidikan kelas dunia secara gratis bagi siapa saja dan di mana saja. Para pelajar dari seluruh dunia dapat memanfaatkan video Khan Academy yang telah diterjemahkan ke lebih dari 36 bahasa. Berbagai konten mereka bisa juga digunakan baik oleh orang tua maupun guru.

Meskipun wajah Salman Khan belum begitu familiar, namun ada jutaan dari mereka yang mengenali Khan melalui suaranya. Hal itu berkat berbagai video edukasi yang dibuat Khan tentang berbagai banyak hal, mulai dari fotosintesis, kalkulus, hingga sejarah Revolusi Amerika. Hingga saat ini, Khan Academy telah memiliki lebih dari 120 juta pengguna, dengan 30 juta siswa yang menggunakan plafotm ini setiap bulan. CEO Khan Academy juga pernah mendapatkan predikat TIME sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2012.

"Saya melihat bahwa apa yang kami lakukan saat ini sangat berarti untuk membangun generasi selanjutnya, sehingga para penerus Elon Musk di masa depan juga bisa memanfaatkan potensi yang ada pada diri mereka dan membantu kita untuk meningkatkan kualitas peradaban," kata Khan.

Sementara itu, Elon Musk memang dikenal sering memberikan donasi terutama untuk bidang pendidikan. Sebelum berdonasi untuk Khan Academy, Musk melalui Musk Foundation pernah menyumbangkan 424 ribu dolar AS atau sekitar Rp5,9 miliar untuk penyediaan laptop bagi sekolah menengah di Flint, Michigan. Musk diketahui juga pernah mendonasikan uang sejumlah 480 ribu dolar AS atau sekitar Rp6,8 miliar untuk pengadaan filter air di wilayah tersebut.

Musk Fondation sendiri didirikan Elon Musk bersama dengan saudaranya, Kimbel Musk, pada tahun 2002. Tak hanya sering berdonasi di bidang pendidikan, yayasan ini juga sering memberikan donasi untuk penelitian di bidang energi terbarukan, pediatrik, sains, teknik, dan pengembangan kecerdasan buatan. Saat ini, Elon Musk telah dinobatkan sebagai orang terkaya nomor satu di dunia menggantikan Jezz Bezos pada tanggal 8 Januari 2021 lalu.

Penulis : Muhammad Irsyad 

Editor   : Eko Schoolmedia

Lipsus Selanjutnya
Perlu Kebijakan Afirmatif Untuk Sejahterakan Pembantu Rumah Tangga
Lipsus Sebelumnya
Pandangan Sejarawan AS Tentang Donald Trump Usai Tak Jadi Presiden

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar