Cari

Kemenristek Dorong Munculnya Teknopreneur, Ini Reaksi Sandiaga Uno

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Kemenristek/BRIN bekerjasama dengan Yayasan INOTEK bekerja sama untuk menciptakan lebih banyak teknopreneur di Indonesia. Munculnya usaha-usaha baru dinilai akan membuat ekonomi berjalan dan mengurangi dampak negatif pandemi terhadap ekonomi.

Menristek/Kepala BRIN Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, pada fase awal inisiasi usaha para teknopreneur dan wirausaha pada umumnya membutuhkan pendampingan dari segi teknologi maupun manajemen agar meningkatkan daya saing produk dan usahanya.

Oleh karena itu, kata Bambang, Pemerintah perlu bergerak cepat membantu wirausaha mengolah sumber daya alam melalui riset dan inovasi agar mampu produk akhir yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama membantu teknopreneur dalam menghadapi tantangan dan peluang. 

“Di tengah era pandemi setiap negara dituntut untuk mengoptimalkan potensi seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki agar perekonomian terus berjalan dan meminimalkan dampak Covid-19 terhadap dunia usaha. Banyak dunia usaha kesulitan mendapatkan akses modal, mengalami penurunan permintaan, hingga terpaksa memotong dana operasional, dan bahkan harus merumahkan karyawannya,” katanya melalui siaran pers, Senin, 28 September 2020, seperti dilansir dari laman Sindonews.

 

Baca juga: Diikuti 9 Negara, IIBF 2020 Akan Digelar Virtual

 

Ia menyampaikan hal tersebut pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman Kemenristek/BRIN dan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK): ‘Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan’

Bambang menambahkan, kegiatan wirausaha berperan penting untuk fase pemulihan perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Saat ini terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk menghadapi era adaptasi pilihan baru, dengan memanfaatkan teknologi dan aspek digital. Di sisi lain difusi teknologi tepat guna juga berperan meningkatkan kinerja dunia usaha.


Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan

Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan (STSP) merupakan program kewirausahaan kolaboratif untuk membuat jaringan teknopreneur di 34 provinsi di Indonesia dengan metode model kewirausahaan yang sesuai dihubungkan dengan investor dan kemitraan berbasis teknologi dan RnD. 

Program ini memberikan dampak baik dengan menciptakan 1.000 lebih Teknopreneur baru yang akan memulai ekonomi lokal di level UMKM. Selain itu juga membantu berkontribusi untuk meningkatkan PDB lokal, membuka akses ke pasar nasional dan global dan menciptakan lapangan pekerjaan langsung lebih dari 1.000 teknopreneur dan lebih dari 1 juta pekerjaan tidak langsung (hulu dan hilir). 

 

Baca juga: Pelajar Bima Dapat Akses Internet Gratis

 

Pendiri Yayasan INOTEK Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, INOTEK mempunyai visi mengembangkan inovasi di akar rumput dengan menciptakan teknologi tepat guna dan sistem pendampingan yang komprehensif. 

Program ini akan fokus dalam pengembangan teknopreneur sehingga bisa menyentuh usaha mikro, disektor-sektor utama seperti pangan, konsumsi, maupun sektor lain yang selama ini menggerakan ekonomi bangsa.

Ketua Dewan Pembina Yayasan INOTEK sekaligus Founder Orbit Future Academy Ilham A Habibie mengungkapkan, program STSP berusaha untuk mengumpulkan dukungan dari ekosistem yang berkembang yang dibutuhkan oleh wirausaha-wirausaha tersebut untuk tumbuh menjadi bisnis yang sukses dan dapat naik kelas. 

 

Baca juga: Berikan Askes Pendidikan, Muhammadiyah Dirikan Pusat Pendidikan Islam

 

Di samping itu INOTEK dan Orbit Future Academy juga peduli terhadap kesetaraan gender melalui program pemberdayaan wirausaha wanita atau Women Technopreneur Indonesia dalam sub Program STSP.

“Kita mempunyai target program pemberdayaan entrepreneur wanita sebanyak 30% dari pencapaian STSP selama 3 tahun, jadi kita membuat suatu sub program Women Technopreneur Indonesia yang dimulai sejak awal implementasi program," ujarnya.

Ia berharap, nota kesepahaman ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalankan program STSP yang secara kolaboratif memberi dukungan, pembinaan, pendampingan, fasilitasi kewirausahaan bagi teknopreneur agar mampu menghasilkan produk inovasi.

Lipsus Selanjutnya
Begini Saran Komisi X DPR untuk Kemdikbud Terkait Kurikulum
Lipsus Sebelumnya
Mahfud: Pemerintah Tak Melarang Pemutaran Film G30S/PKI

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar