Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Di masa pandemi saat ini, Indonesia membutuhkan wirausahawan yang memiliki kompetensi dan bermental kuat. Peran pergurun tinggi, selain tugasnya memberikan ilmu pengetahuan, juga memberikan nilai tambah terhadap kompetensi SDM khususnya untuk terjun sebagai pelaku usaha.
"Kami mengapresiasi apa yang sudah digagas oleh rekan-rekan STIE Ganesha yang bekerjasama dengan Hipmikindo, semoga usahawan dan calon wirausahawan baik yang di SMK maupun Mahasiswa betul-betul dapat mengambil ilmu yang diberikan dan yang paling penting adalah kesanggupan untuk menghadapi tantangan saat ini dan tahan banting,” kata Sekretaris Kementerian KoperasiUKM Prof Rully Indrawan dalam keterangannya, Selasa, 18 Agustus 2020.
Baca juga: Ditjen Dikti Umumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2020
Saat ini, melansir dari laman RRI, Indonesia tertimpa krisis yang paling parah, berbeda dengan saat krisis tahun 1999 dan 2009. Saat itu UMKM menjadi solusi, saat ini UMKM yg paling terkena dampak paling awal.
Untuk itu solusinya, kata Rully, pemerintah sudah mengeluarkan skema-skema program untuk membantu UMKM. Namun peran masyarakat juga dibutuhkan, salah satunya seperti yang dilakukan STIE Ganesha. Kampus ini memberikan beasiswa bagi pelaku UMKM yang menginginkan studinya lanjut.
"Ini sangat membantu pemerintah, lembaga pendidikan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan kompetensi termasuk sertifikasi bagi UMKM termasuk memberi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk bergabung dalam entrepreneur center," ujarnya.
Baca juga: Demi Keselamatan Siswa, Nadiem Didesak Kaji Sekolah Tatap Muka
Hikmah dari musibah ini, kata Rully, masyarakat terdorong untuk memanfaatkan digitalisasi, namun juga, tambahnya, munculnya sikap saling tolong menolong satu sama lain. Melalui lembaga pendidikan seperti inilah nilai-nilai itu dipelihara dan pendidikan seperti ini sangat penting bagi anak muda.
"Di sini diajarkan bagaimana melawan rasa takut rugi, resiko, khawatir dimarahi dan dicemooh orang bila gagal, khawatir modalnya tidak kembali. Untuk melawan itu semua membutuhkan pembudayaan dan pelatihan di lembaga pendidikan,” ujar Rully.
Tinggalkan Komentar