Foto: Unsplash
Schoolmedia News, Jakarta – Vaksin Corona yang dikembangkan perusahaan farmasi China, Sinovac, telah tiba di Indonesia. Rencananya vaksin tersebut akan diuji klinis sebelum diproduksi sebagai vaksin virus Corona. Salah satu upaya untuk mengakhiri pandemi COVID-19 adalah menyediakan vaksin yang bisa digunakan untuk memicu kekebalan sehingga tak tertular lagi.
Untuk itu, sejumlah negara, termasuk Indonesia turut ikut berpartisipasi dalam pengembangan vaksin dan bekerjasama dengan negara lain baik dalam uji klinis atau produksi vaksin. Saat ini vaksin Sinovac akan memasuki tahap uji klinis fase III. Sebanyak 2.400 vaksin corona akan mendapatkan uji klinis dari Bio Farma. Bio Farma sendiri merupakan BUMN produsen Vaksin dan Antisera yang saat ini berkembang menjadi perusahaan Life Science.
Rencananya fase uji klinis tahap tiga untuk vaksin COVID-19 dari Bio Farma ini akan dilakukan pada Agustus 2020. Uji klinis akan memakan waktu selama enam bulan. Sehingga diprediksi uji klinis tahap tiga yang dilakukan Bio Farma pada vaksin corona Sinovac ini akan rampung pada Januari 2021.
Baca juga: 3 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Hand Sanitizer
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap tiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama (Q1) 2021 mendatang. Kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal 250 juta dosis," kata Honesti Basyir Direktur Utama Bio Farma dalam keterangan resminya, Selasa (21/7/2020).
Sebelum dilakukan uji klinis, vaksin corona yang didatangkan dari Cina ini akan mendapatkan serangkaian tahapan pengujian sebelumnya. Sebelum bulan Agustus Bio Farma akan melakukan pengujian awal pada vaksin corona Sinovac yang datang pada Minggu (19/7/2020). Dipilihnya Sinovac sebagai mitra oleh pemerintah Indonesia memiliki alasan tersendiri.
Hal ini karena platform vaksin atau metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma. Bio Farma pun sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin, seperti vaksin Pertusis. Pengiriman vaksin COVID-19 dari Cina terwujud berkat dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri. Mereka membantu dalam proses kedatangan vaksin COVID-19 dari Cina hingga ke Indonesia sebagai Diplomatic Goods.
Tinggalkan Komentar