Cari

Siap Susul Arab, China Pindahkan Roket Pembawa Tianwen-1 untuk ke Mars

Sumber: Acitivist Post

 

Schoolmedia News, Uni Emirat Arab - Uni Emirat Arab telah berhasil meluncurkan misi perdananya ke planet Mars pada Senin (20/7/2020). Semestinya, peluncuran itu dilakukan pada Rabu pekan lalu, namun akibat cuaca buruk misi itu harus tertunda. 

Probe tak berawak itu diberi nama Al-Amal dalam bahasa Arab atau Hope itu. Ia meluncur dari Pusar Antariksa Tanegashima, yang berada di sebuah pulau kecil di Jepang Selatan. 

Selanjutnya, misi ke planet merah juga akan segera diluncurkan China pada bulan ini. Belum lama ini, China memindahkan roket yang nantinya akan membawa penjelajah atau rover misi ke planet Mars. Seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP), China rencananya akan meluncurkan wahana antariksanya ke Mars pada pekan ini. 

Roket pembawa Long March-5 adalah kendaraan peluncuran terberat di China dan telah diluncurkan secara eksperimental tiga kali, tetapi tanpa muatan. Penjejalah ini dijuliki Tianwen-1, sebagai misi pertama China ke Mars yang bertujuan untuk mengumpulkan data ilmiah tentang planet ini.

 

Baca juga: Ingin Raih Beasiswa S1 - S2 di Kampus Terbaik Australia? Simak Ketentuan Ini!

 

Mengutip China National Space Administration, roket itu akan meluncur dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di sebuah pulau yang berada di selatan provinsi Hainan, yang rencananya akan dilakukan pada 23 Juli pekan ini. 

Misi ke Mars adalah salah satu misi paling ambisius dari program luar angkasa China, yang telah berkembang pesat sejak kesuksesan misi awak pertamanya pada tahun 2003 lalu. Sejak itu, China telah mengirimkan astronot ke stasiun luar angkasa eksperimental, dan mulai bekerja pada fasilitas yang lebih besar, lebih permanen dan mendaratkan probe di sisi terjauh Bulan yang selama ini jarang dieksplorasi.

Selain Uni Emirat Arab dan China, badan antariksa Amerika (NASA) juga bersiap untuk peluncuran misi baru, Perseverance, untuk mengeksplorasi permukaan planet merah ini. 
Ketiga misi ini memiliki benang merah yang sama, yakni untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroskopis kuno sambil mengintai Mars bagi astronot di masa yang akan datang. 

 

Baca juga: Hari Ini UTBK SBMPTN Gelombang Dua Dimulai

 

Bulan ini ada waktu yang tepat untuk mengirimkan wahana antariksa luar angkasa ke Mars. Sebab, Juli jarak Mars dan Bumi dinilai sedang berada di titik terdekat. Masing-masing pesawat luar angkasa ini akan melakukan perjalanan lebih dari 480 juta km, sebelum mencapai Mars yang ditargetkan pada Februari 2021 mendatang.

Misi ke Mars merupakan keinginan ambisius para ilmuwan yang sangat ingin mengetahui seperti apa planet Mars pada miliaran tahun yang lalu. Ketika planet merah ini memiliki sumber air yang mungkin mendukung bentuk kehidupan kecil, sebelum berubah menjadi dunia beku seperti saat ini. 

Sejauh ini, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang berhasil menempatkan pesawat ruang angkasa di Mars dan telah 8 kali melakukan pendaratan di planet ini. China pernah gagal dengan misi perdana yang dilakukan bersama Rusia pada 2011 lalu. Kali ini, Tianwen-1 diharapkan dapat menjadi misi pertama China menggapai Mars.

Lipsus Selanjutnya
Ini 18 Lembaga Negara yang Dibubarkan Presiden
Lipsus Sebelumnya
Pusat Prestasi Nasional: Covid-19 Tidak Boleh Surutkan Semangat Siswa untuk Berprestasi

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar