Cari

Restoran di Bangkok Gunakan Boneka Panda untuk Temani Tamu Makan

Foto: Instagram/maison.saigon

 

Schoolmedia News, Bangkok – Setelah beberapa bulan pandemi virus corona melanda dunia, sejumlah negara mulai melonggarkan lockdown. Satu di antaranya adalah Thailand yang mulai membuka sejumlah toko, pasar, hingga restoran. Thailand mencapai prestasi membanggakan pekan ini dengan nihil kasus virus corona. 

Angka penderita corona juga berhasil ditekan di angka 3.000-an, dengan kematian 56 orang. Namun, mereka harus tetap menerapkan kebijakan jaga jarak fisik (physical distancing). Hal ini membuat beberapa restoran menetapkan kebijakan untuk duduk secara terpisah. Tentu bagi sebagian orang, hal tersebut tidak asik karena makan sendiri akan terasa sepi. 

Namun salah satu restoran di Bangkok punya cara unik untuk membuat tamunya tidak kesepian saat makan. Restoran Maison Saigon, Bangkok, Thailand terlihat menggemaskan dengan sejumlah boneka panda menghiasi kursi-kursi pengunjung. Dilansir dari The Thaiger, Rabu (20/5/2020), adanya boneka tersebut digunakan sebagai bagian dari physical distancing untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

 

Baca jugaManfaat Memulai Karier dari Perusahaan Startup yang Perlu Diketahui

 

Makan Bersama Boneka Panda

Foto: Instagram/maison.saigon

 

Mainan boneka panda yang besar ditempatkan di kursi kosong. Boneka-boneka yang lucu itu jadi sesuatu yang menyenangkan bagi para pelangga. Natthwut Rodchanapanthkul, pemilik Maison Saigon, mengatakan bahwa ia berpikir silang merah tampak agak aneh.

"Sebelumnya, kami hanya punya satu kursi untuk meja tempat pelanggan duduk sendirian. Tetapi bagi saya, rasanya aneh, jadi saya pikir saya akan menemani mereka," kata pemilik restoran itu.

Dengan adanya boneka-boneka lucu itu para tamu tetap bisa menjaga jarak setidaknya beberapa meter antar tamu lainnya. Seorang pengunjung yang datang di restoran itu pun tampak menikmati makan di restoran tersebut.

Lipsus Selanjutnya
Menristek: RT-LAMP untuk Deteksi Covid-19 Ditargetkan Juli 2020
Lipsus Sebelumnya
AS Tolak Resolusi WHO Terkait Aborsi dan Hak Milik Intelektual 

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar