Cari

Kemenparekraf Dukung Pengusaha Kuliner Rintis FoodStartup

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) mengajak para pengusaha kuliner di Indonesia untuk mengikuti ajang Food Startup Indonesia (FSI). Hal ini merupakan salah satu langkah untuk tetap produktif di tengah pandemi virus Corona.

Selain itu Kemenparekraf dan Baparekraf juga memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif mengembangkan model bisnis melalui platform untuk pengusaha rintisan (startup) subsektor kuliner yaitu FoodStartup Indonesia (FSI) 2020. Food Startup Indonesia adalah platform yang khusus yang dibuat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk pengusaha rintisan (startup) subsektor kuliner. 

Plt Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf dan Baparekraf Hanifah Makarim dalam keterangannya menjelaskan, FSI 2020 merupakan program kuliner untuk menyaring peserta dalam mengembangkan model bisnis kuliner hingga bertemu investor dan praktisi kuliner.

“Kami ingin membantu para pelaku kuliner di tengah pandemi, sehingga bisa berkembang tidak hanya sebagai usaha mikro, tapi bisnis kuliner Indonesia yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri bahkan hingga go internasional,” katanya.

 

Baca jugaDitutup Sementara, Petugas Sea World Australia Ajak Singa Laut Melihat Ikan

 

Membantu Para Pelaku Bisnis Kreatif

Foto: Unsplash

 

Hanifah Makarim juga mengatakan, di tengah pendemi COVID-19 banyak sekali bisnis yang terdampak, salah satu yang paling menerima imbasnya adalah sektor pariwisata. Di dalam sektor pariwisata sendiri terdapat usaha turunan yang mendukung misalnya kuliner seperti restoran hingga suvenir atau oleh-oleh.

Untuk itu, pihaknya sedang mempersiapkan beberapa program untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dengan tetap melaksanakan FSI 2020.

“Kami tetap melaksanakan program ini, di mana sebelumnya program ini akan berlangsung secara roadshow di beberapa kota, namun karena situasi seperti ini, kami tetap laksanakan secara online,” katanya.

Sambutan para pelaku kuliner hingga masyarakat terhadap Foodstartup Indonesia 2020 sangat antusias, kata Hanafiah, hal tersebut terbukti dari peserta yang mendaftar melebihi kuota yang disediakan. Kuota yang tersedia untuk 1000 peserta, namun pendaftaran yang dibuka secara umum sejak 20-28 April 2020 sudah terdaftar 1300 peserta dalam acara tersebut.

 

Baca jugaJangan Salah Pilih, Warna Baju yang Dipakai Ternyata Punya Arti

 

Melewati Proses Seleksi

Foto: Unsplash

 

Peserta memperoleh digital tools, berupa open acces online education untuk mengembangkan bisnisnya, seperti membentuk ekosistem, membuka akses fasilitas, dukungan pemerintah, serta akses pada sumber pembiayaan.

“Setelah melewati sejumlah proses seleksi, nantinya akan ada 100 peserta terpilih yang berhak mengikuti kegiatan Demoday FSI 2020 pada Juli 2020, tanpa dipungut biaya,” katanya.

Hanifah juga menjelaskan, terdapat beberapa program lainnya yaitu Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang sudah masuk di tahun ketiga. BIP sendiri akan diluncurkan pada minggu kedua atau ketiga Mei 2020.

“BIP Tahun ini diberikan untuk 5 sektor seperti fashion, kriya, animasi, video, dan pariwisata. Lalu BIP yang bersumber dari dana APBN bisa digunakan untuk modal kerja. Contoh modal kerja usaha kuliner bisa digunakan untuk membeli mesin oven yang besar, alat pengepakan, hingga bahan baku juga bisa, intinya modal kerja yang terkait dengan bisnisnya,” katanya.

Lipsus Selanjutnya
Sepi Karena Karantina, Tikus Mulai Muncul di Jalanan Jepang
Lipsus Sebelumnya
Mulai Populer, Game Google Doodle Bisa Jadi Alternatif Usir Kebosanan

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar