Foto: Madison
Schoolmedia News, Amerika Serikat – Jika berbicara tentang negara China, pasti tak lepas dari teknologi dan penemuan-penemuan yang menajubkan. Beberapa waktu lalu China berhasil mengejutkan publik dengan berencana meluncurkan bulan buatan.
Bulan buatan tersebut bertujuan sebagai penerangan tambahan di malam hari untuk kota Chengdu. Tak ingin kalah dari China, salah satu negara barat juga memiliki projek yang hampir sama. Bukan bulan, tapi matahari versi mini. Diketahui peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat berhasil membuat ‘matahari mini’.
Pembuatan matahari mini ini bertujuan untuk meneliti pengaruh medan magnet matahari terhadap tata surya,seperti Schoolmedia News lansir dari Space, Kamis (2/4/2020). Matahari mini ini diberi nama ‘Big Red Ball’. Big Red Ball ini memiliki diameter sebesar tiga meter.
Baca juga: Amankah Belanja Online di Tengah Pandemik Virus Corona?
Proyek Matahari Buatan
Foto: ExtremeTech
Bentuk matahari mini buatan Amerika ini seperti otak manusia yang dilengkapi dengan kabel dan kerangka. Untuk membuat Big Red Ball ini menjadi bola plasma, peneliti memompa gas helium dan mengubahnya menjadi plasma. Gas helium merupakan salah satu kandungan gas yang ada di matahari.
Begitu bola tersebut dialirkan listrik, alat akan secara akurat meniru bagaimana plasma di matahari dan medan magnet bekerja seperti yang terjadi di matahari. Penelitian ini fokus pada angin matahari yang merupakan sebuah partikel yang dialirkan oleh matahari ke Bima Sakti. Big Red Ball diketahui sudah ada sejak 2012.
Namun para peneliti lebih memaksimalkan kerja dari matahari mini untuk penelitian belum lama ini. Sebelumnya China juga membuat proyek matahari buatan yang diberi nama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Proyek ini dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang digunakan Matahari dalam menghasilkan energi. Matahari buatan China bertujuan untuk membuat sumber energi ramah lingkungan.
Tinggalkan Komentar