Cari

Gubernur Minta Guru Tidak Bebani Siswa Selama Belajar di Rumah

Ilustrasi belajar di rumah, Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kalangan guru di semua tingkatan sekolah agar tidak membebani para pelajar dengan tugas-tugas yang berat selama mengikuti pembelajaran di rumah. Proses belajar di rumah ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).

"Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas yang rata-rata, mereka yang komplain ke saya, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan 'deadline' yang 'mepet'," katanya di Semarang, Minggu, 22 Maret 2020. 

Menurut Ganjar, selain dinilai tidak efektif pemberian tugas yang berat tersebut justru bisa membuat para siswa dirundung stres.

Ia menjelaskan, pihaknya menerima banyak keluhan dari para pelajar akibat tugas dari guru yang makin banyak.

"Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," ujarnya.\

 

Baca juga: Maudy Ayunda Isolasi Diri di Kamar Karena Corona

 

Ganjar menyebut jika materi pembelajaran di rumah akan lebih efektif jika berkaitan dengan Covid-19.

"Mulai dari apa itu Corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti 'social distancing'," katanya.

Selain itu, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas pelajar seperti buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, buah yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa-siswi.

Menyikapi hal tersebut, Ganjar mengambil beberapa langkah yakni selain pelajar, mulai Senin (23/3) seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias "work from home" untuk semua tingkatan jenjang pendidikan.

 

Baca juga: Sultan HB X: Mulai Senin, Kegiatan Belajar di DIY Daring dari Rumah

 

Terkait hal itu, Ganjar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

"Guru-guru, Anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh Kepala Sekolah, TU atau guru piket secara bergantian sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak," ujarnya.

Lipsus Selanjutnya
Mantan Presiden Real Madrid Meninggal Setelah Tertular Corona
Lipsus Sebelumnya
Muhammadiyah: Pandemi Covid-19 Momentum Membangun Budaya Hidup Sehat 

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar