Cari

Bawa Sajam di dalam Tas, 17 Siswa SD dan SMP Ditahan Polisi 

Ilustrasi: Pixabay

 

Schoolmedia News, Cianjur - Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat menahan belasan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama karena kedapatan membawa berbagai senjata tajam. Mereka menyimpan senjata tajam tersebut di dalam tasnya. Petugas menduga, barang tersebut akan mereka pakai untuk tawuran dengan siswa lain.

"Mereka yang kami tahan sebanyak 17 orang pelajar, 9 orang diantaranya masih duduk di bangku SD dan 8 orang lainnya merupakan siswa SMP PGRI 1 Cianjur. Mereka akan melakukan tawuran dengan siswa dari Kecamatan Karangtengah," kata Kapolsek Cianjur, Kompol Iskandar di Cianjur,  Sabtu, 29 Februari 2020 

Ia menjelaskan, kronologi para murid tersebut ditangkap petugas adalah dari laporan warga di Kelurahan Sayang. Warga, kata Iskandar, melihat sejumlah pelajar di dalam angkutan kota mengacungkan senjata tajam ke arah siswa yang sedang berkumpul di pinggir jalan.

 

Baca juga: Anggarkan Rp 7,986 Miliar, Disdik Riau Siap Bayar 3.630 Guru Honorer

 

Bahkan aksi tersebut dilakukan pada setiap gerombolan siswa SMK atau siswa yang sedang berjalan kaki di sepanjang Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Sayang. Mendapati laporan tersebut, Iskandar melanjutkan, petugas patroli di jalan protokol tersebut langsung merespons. Sedikitnya 17 orang siswa tersebut kemudian digelandang ke Mapolsek Cianjur.

"Setelah dilakukan penggeledahan ditemukan sejumlah senjata tajam dari dalam tas siswa tersebut seperti celurit dan sebilah golok. Mereka akan kita kembalikan pada orang tuanya masing-masing setelah dilakukan pendataan. Kami juga sudah memanggil pihak sekolah," katanya.

Terkait kejadian ini, Kepala Sekolah SDN Bukit Mulya, Gunawan mengatakan terkejut saat mendapat informasi terkait beberapa orang siswanya yang rata-rata duduk dibangku kelas enam ditangkap polisi. Para siswa diketahui membawa senjata tajam yang akan digunakan dalam aksi tawuran dengan siswa dari sekolah lain di Kecamatan Karangtengah.

"Mereka tidak akan diberi sanksi dikeluarkan dari sekolah, namun mereka akan kembali dibina. Pengawasan terhadap mereka akan lebih kami tingkatkan bersama-sama orang tua mereka. Sudah pasti kami terkejut dengan hal ini," katanya.

 

Baca juga: Komisi X: SMKN Penerbangan Aceh Layak Jadi Sekolah Regional Sumatera

 

Hal senada juga datang dari Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustika. Ia mengatakan, pihaknya tidak menyangka beberapa orang siswanya ditangkap polisi karena membawa senjata tajam. Rika menjelaskan, delapan orang siswanya itu sedang tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Meskipun di luar jam sekolah, kami tetap akan memberikan pembinaan bagi mereka. Kami akan berkoordinasi dengan orang tua mereka agar hal tersebut tidak kembali terulang," katanya.

Hingga malam menjelang, sejumlah orang tua siswa tersebut berdatangan ke Mapolsek Cianjur, untuk membawa anak mereka pulang ke rumah. Sebagian besar orang tua yang datang tidak menyangka kalau anak mereka berani membawa senjata tajam ke sekolah.

Lipsus Selanjutnya
Malam Ini, WNI Kru Diamond Princess Tiba di Bandara Kertajati 
Lipsus Sebelumnya
YAICI: Visualisasi Susu dalam Gelas Pada Iklan SKM Perlu Dievaluasi

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar