Membahas kegiatan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos.Foto:ANTARA
Schoolmedia News. Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Pariwisata Kolombia Jose Manuel Restrepo di sela gelaran World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
Pada pertemuan ini, kedua Menteri membahas pembentukan Perjanjian Perdagangan preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) antara kedua negara.
“Saat ini Kolombia memiliki kebijakan untuk tidak melakukan perjanjian perdagangan bilateral baru. namun demikian, Indonesia dengan pertimbangan geostrategis, potensi ekonomi dan kekuatan perdagangan menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis Kolombia,” kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Mendag mengungkapkan, pihak Kolombia juga kembali meminta peningkatan kerja sama di bidang perdagangan antara Indonesia-Kolombia.
Mendag juga sangat mengapresiasi usulan Menteri Jose Manuel Restrepo dan menekankan Indonesia akan segera menjajaki usulan kerjasama tersebut dengan segera menyusun kajian pembentukan PTA untuk peningkatan ekspor Indonesia ke Kolombia dan kawasan Amerika Selatan.
Baca Juga : Peneliti : Waspadai Masalah Kekurangan Gizi Mikro
“Pertimbangan lainnya yaitu Kolombia dapat dijadikan salah satu pintu penetrasi ekspor ke Amerika Selatan sebagai pasar non tradisional, selain Chile yang kini sudah memiliki perdagangan dagang dalam kerangka perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA),” jelas Mendag.
Kolombia merupakan negara tujuan ekspor ke-5 dan negara asal impor ke-8 bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan. Pada periode Januari-November 2019 tercatat sebesar 139,3 juta dolar AS.
Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Kolombia tercatat sebesar 128 juta dolar AS dan Impor Indonesia dari Kolombia tercatat sebesar 11,3 juta dolar AS. Saat ini, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 116,8 juta dolar AS dengan Kolombia.
Produk ekspor utama Indonesia ke Kolombia adalah benang serat sintetis, karet alam, proyektor dan monitor, suku cadang dan aksesoris kendaraan, serta kendaraan bermotor.
Sementara, impor utama Indonesia dari Kolombia yaitu feroaloy, selulosa, piringan pemutar, biji kokoa, asam karboksilat, serta bunga mawar segar.
Tinggalkan Komentar