Cari

Mahasiswa Minta DPRD Prioritaskan Masalah Lingkungan

Aliansi Mahasiswa Bersatu. foto: hariansib

SCHOOLMEDIA NEWS, Gorontalo - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu berunjukrasa meminta 45 anggota DPRD yang baru dilantik untuk memprioritaskan masalah lingkungan di Gorontalo, Senin, 9 September 2019.

Mahasiswa menyebut ada pembabatan mangrove besar-besaran di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo, yang belum ada solusinya hingga saat ini.

"Kami ingin anggota DPRD yang baru dilantik hari ini segera merespon masalah lingkungan. Jangan dibiarkan berlarut-larut, karena ini menyangkut kehidupan warga," kata koordinator aksi, Fian Hamzah, di halaman gedung DPRD.

 

Baca juga: 71 Desa di Pulau Taliabu Akan Punya Rumah Baca

 

Masalah lainnya adalah perusahaan sawit di Kecamatan Wonosari Kabupaten Pohuwato yang dianggap justru merugikan warga setempat. Pihaknya meminta anggota DPRD turun ke lapangan untuk mengecek kembali kondisi tersebut, serta merekomendasikan penghentian operasional perusahaan sawit.

Penangkapan ikan secara ilegal juga menjadi perhatian khusus, karena maraknya pengeboman ikan terutama di Kabupaten Pohuwato. "Kami juga meminta pembangunan Rumah Sakit Ainun Habibie dihentikan, karena menelan dana besar dan sifatnya hutang," katanya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang baru saja menghadiri sidang paripurna pengambilan sumpah janji jabatan 45 anggota DPRD provinsi menemui para mahasiswa di halaman gedung DPRD. "Saya minta sampaikan keinginan dengan sopan. Tidak perlu teriak-teriak, kami tidak tuli," katanya.

Rusli mengungkapkan masalah pembabatan mangrove saat ini sedang dalam tahap penanganan. Bahkan, pemprov telah meminta Pemda Boalemo menghentikan pembangunan wisata Pantai Ratu karena ada laporan mengenai pembabatan hutan bakau di wilayah itu.

"Tentang sawit, saya juga tidak setuju karena belum cocok diterapkan di Gorontalo. Sampai saat ini saya menolak ada sawit, " ujarnya.

 

Baca juga: 21 Petahana Kembali Jadi Anggota DPRD Kalsel

 

Gubernur membantah KPBU adalah hutang dan menilai pembangunan RS Ainun mendesak untuk melayani kebutuhan pasien di Gorontalo.

"Nanti saya undang mahasiswa untuk membedah bersama apakah ini hutang atau bukan. Rumah sakit ini nanti akan jadi rujukan di Indonesia Timur dengan fokus pada penyakit mata, ginjal dan jantung," kataya.

Ketua sementara DPRD Provinsi Gorontalo, Paris Jusuf mengatakan akan menampung aspirasi mahasiswa dan membahasanya dalam rapat para wakil rakyat itu.

Berita Selanjutnya
Hari Aksara International, Mendikbud Ajak Masyarakat Tingkatkan Peran Pendidikan Dasar
Berita Sebelumnya
71 Desa di Pulau Taliabu Akan Punya Rumah Baca

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar