
Kemendikdasmen dan 34 BPMP di Indonesia Gelar Bimtek Digitalisasi Pembelajaran, 129 Satuan PAUD di Daerah 3T Papua Barat dan Papua Barat Daya Bersyukur Terima IFP
Schoolmedia News Manokwari ââ¬â Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen dan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang ada di 34 Provinsi di Indonesia berkolaborasi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi Pembelajaran kepada satuan pendidikan penerima manfaat bantuan Interactive Flat Panel (IFP).
Berdasarkan pantauan PAUDPEDIA para kepala sekolah sangat antusias menerima bantuan digitalisasi pembelajaran Interactive Flat Panel jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya yang diselenggarakan pada 3-5 November 2025 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Papua Barat, Manokwari.Â
ââ¬ÅKegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satuan PAUD dalam memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah karena tahun ini sebanyak 129 satuan PAUD di Papua Barat dan Papua Barat Daya mendapat Bimtek dan sebagian besar telah menerima IFP meski lokasi daerah dan distrik berada di kawasan 3T Tertinggal Tertuar Terbelakang ,ââ¬Â ujar Ketua Tim Digitalisasi Pembelajaran BPMP Provinsi Papua Barat, Mitravianus Ratusamen.Â
Dikatskan Bimtek Digitalisasi Pembelajaran PAUD ditujukan bagi satuan PAUD penerima IFP yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai bagian dari inovasi pembelajaran.Â
Melalui kegiatan ini, lanjutnya peserta diharapkan mampu mengintegrasikan perangkat digital, aplikasi pembelajaran, serta media interaktif dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada anak. Selain itu, Bimtek ini bertujuan memperkuat kapasitas penerima IFP dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran yang adaptif, kreatif, dan relevan dengan perkembangan era digital.Â
Dengan demikian, penerapan digitalisasi di satuan PAUD dapat mendorong terciptanya pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna, serta mendukung terwujudnya PAUD berkualitas.
Bimtek Digitalisasi Pembelajaran yang dilaksanakan di BPMP Provinsi Papua Barat melibatkan 60 Kepala Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dari berbagai kabupaten dan kota di kedua provinsi, yaitu:
- Provinsi Papua Barat:
- Kabupaten Fak-Fak
- Kabupaten Kaimana
- Kabupaten Manokwari
- Kabupaten Manokwari Selatan
- Kabupaten Teluk Bintuni
- Kabupaten Teluk Wondama
- Kecamatan Babo
- Provinsi Papua Barat Daya:
- Kabupaten Sorong
- Kota Sorong
Kegiatan ini menargetkan satuan PAUD penerima bantuan digitalisasi tahun 2025. Materi yang akan disampaikan mencakup kebijakan digitalisasi pembelajaran, administrasi perangkat, peran teknologi interaktif, etika keamanan digital, pengenalan Interactive Flat Panel (IFP), strategi pemanfaatan platform Rumah Pendidikan, penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), desain kegiatan interaktif berbasis IFP, dan simulasi pemanfaatan IFP (microteaching).
Narasumber berasal dari internal Kemendikbudristek, akademisi PAUD, dan praktisi PAUD. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi satuan PAUD dalam mengimplementasikan digitalisasi pembelajaran PAUD. Biaya pelaksanaan kegiatan ini dibiayai melalui DIPA Direktorat PAUD Tahun Anggaran 2025.
Kenyamanan Belajar dan Ruang Kelas yang Ergonomis
Narasumber Direktorat PAUD, Dr Rudyanto dalam paparan kebijakan program prioritas Digitalisasi Pembelajaran mengatakan ââ¬â¹penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) di sekolah, terutama untuk anak usia dini, tidak hanya membawa kemajuan teknologi tetapi juga menuntut perhatian pada aspek ergonomi dan rasio kelas agar anak dapat belajar dengan nyaman dan efektif.
ââ¬â¹Penerapan prinsip ergonomi sangat penting dalam lingkungan belajar untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan fisik anak. Terkait IFP, beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah:
ââ¬â¹Tinggi Pemasangan: IFP harus dipasang pada ketinggian yang sesuai dengan tinggi mata anak-anak di kelas, khususnya saat mereka berdiri atau duduk, untuk menghindari ketegangan leher dan mata.
ââ¬â¹Ukuran dan Jarak Layar: Ukuran layar IFP, seperti yang umum didistribusikan (contohnya 75 inci), harus seimbang dengan rasio kelas (jumlah siswa dan ukuran ruangan). Jarak pandang siswa dari layar harus optimal untuk memastikan semua dapat melihat materi dengan jelas tanpa kelelahan mata.
ââ¬â¹Pencahayaan: Kelas harus memiliki pencahayaan yang memadai dan tidak menimbulkan pantulan pada layar IFP, yang dapat mengganggu penglihatan anak.
ââ¬â¹Pengaturan Duduk: Tata letak kursi dan meja harus diatur sedemikian rupa sehingga semua siswa memiliki akses yang baik ke layar dan area interaksi IFP.
ââ¬â¹Prinsip-prinsip ini berupaya menserasikan perangkat, cara kerja, dan lingkungan belajar dengan kemampuan serta batasan fisik anak, demi terciptanya kondisi belajar yang sehat dan nyaman.
ââ¬â¹Teknologi Interaktif IFP Buat Anak Nyaman
ââ¬â¹Interactive Flat Panel (IFP) adalah perangkat layar sentuh digital beresolusi tinggi yang berfungsi sebagai papan tulis digital, layar presentasi, dan media interaktif dalam satu kesatuan. Teknologi IFP membuat anak nyaman dalam belajar karena:
ââ¬â¹Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi: Konten pembelajaran disajikan secara visual (gambar, video, animasi jernih/4K) dan interaktif (kuis, permainan edukatif), yang menarik perhatian anak usia dini yang memiliki rentang perhatian singkat. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
ââ¬â¹Memfasilitasi Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif (Multi-touch): IFP mendukung fitur multi-touch, yang memungkinkan banyak anak berinteraksi (menulis, menggambar, menandai) di layar secara bersamaan. Hal ini mendorong kolaborasi dan kerja tim, membuat anak aktif berpartisipasi dan tidak hanya pasif mendengarkan.
ââ¬â¹Dukungan Gaya Belajar Beragam: IFP mengakomodasi berbagai gaya belajar (visual, audio, kinestetik) melalui simulasi interaktif, video edukatif, dan praktik langsung di layar sentuh.
ââ¬â¹Kemudahan Penggunaan: Anak dapat berinteraksi dengan layar menggunakan jari atau pena digital secara langsung, meniru pengalaman menulis di papan tulis biasa namun dengan tampilan yang lebih dinamis.
ââ¬Åââ¬â¹Singkatnya, teknologi IFP menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, menarik, dan berpusat pada anak melalui visual yang superior, fitur kolaboratif, dan interaksi sentuhan yang sederhana,ââ¬Â ujarnya.
Peliput : Eko Harsono
                
                                    
                                        
                                        
                                        
                                        
Tinggalkan Komentar