
Schoolmedia News Jakarta == Suasana haru menyelimuti Malam Bakti Santri untuk Negeri yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin doa bersama untuk para santri Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo yang wafat akibat insiden runtuhnya bangunan beberapa waktu lalu.
Lebih dari 4.000 santri yang hadir turut menundukkan kepala, seraya memanjatkan doa agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Momen ini juga menjadi penutup peringatan Hari Santri 2025 yang berlangsung di bulan Oktober ini.
âTragedi ini bukan hanya duka keluarga, tetapi duka kita sebagai bangsa. Kita memohon kepada Allah SWT agar para santri yang telah berpulang diberikan kemuliaan, dan keluarga mereka diberi kesabaran serta kekuatan,â ungkap Menag dengan suara bergetar.
Menag menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah bergerak cepat sejak hari pertama musibah terjadi. Tim Kemenag turun langsung meninjau lokasi, memberikan pendampingan, serta memastikan penyaluran bantuan bagi pesantren dan keluarga korban.
âKehadiran negara dalam situasi seperti ini bukan pilihan, tetapi kewajiban. Kami berkomitmen memastikan pemulihan berjalan dengan baik dan sistem pembinaan pesantren terus diperkuat,â tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menag menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilai memiliki perhatian serius terhadap masa depan pesantren di Indonesia. Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah persetujuan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag.
âPembentukan Ditjen Pesantren adalah hadiah bersejarah bagi dunia pesantren pada Hari Santri tahun ini. Ini bukan hanya soal kelembagaan, tetapi tentang mempercepat layanan negara agar pesantren semakin maju dan berdaya,â ujar Menag.
Menurutnya, kehadiran Ditjen Pesantren akan memperkuat tata kelola, memperluas akses pembinaan, dan mengoptimalkan peran pesantren sebagai pusat pendidikan, ekonomi umat, dan pengembangan peradaban.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian dan dukungan besar terhadap penguatan pesantren di Indonesia.
Acara ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno, Staf Khusus Menag Ismail Cawidu, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin, Ketua Majelis Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas Gus Hasib, serta para pengasuh dan pemimpin pesantren dari berbagai daerah. Ribuan santri dan masyarakat umum tampak memenuhi area acara hingga akhir kegiatan.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menekankan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap pemberdayaan pesantren bukan sekadar bentuk dukungan moral, tetapi diwujudkan melalui kebijakan nyata, salah satunya persetujuan pendirian Direktorat Jenderal Pesantren di lingkungan Kementerian Agama. Menurutnya, kehadiran Ditjen Pesantren merupakan langkah strategis untuk meningkatkan tata kelola, pelayanan, dan penguatan kapasitas pesantren secara terstruktur.
"Izinkan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, atas keberpihakan nyata beliau kepada dunia pesantren. Di bawah kepemimpinan beliau, berbagai program yang menyentuh kepentingan pesantren terus mendapatkan penguatan, termasuk persetujuan pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag,â ucap Menag.
Menurutnya, Direktorat Jenderal Pesantren akan menjadi fondasi penting untuk memperkuat ekosistem pesantren sebagai pusat pembelajaran, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan peradaban Islam di Indonesia.
Berdasarkan data Kemenag, hingga tahun 2025 terdapat tidak kurang dari 42.369 pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pesantren kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama dan dakwah, tetapi juga berkembang sebagai institusi yang berperan besar dalam pembangunan sumber daya manusia, penguatan karakter, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Malam Bakti Santri tidak hanya menjadi penanda penutupan Hari Santri 2025, tetapi juga menjadi momen penguatan tekad bersama untuk menempatkan santri sebagai kekuatan moral dan intelektual bangsa.
Menag Nasaruddin juga menyoroti sejumlah program yang telah dirasakan langsung manfaatnya oleh para santri, termasuk Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi upaya nyata pemerintah dalam mendorong kualitas kesehatan dan kesejahteraan santri.
Adapun beberapa inisiatif besar Kemenag yang turut memperkuat ekosistem pesantren antara lain:
Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang telah memberikan kesempatan belajar di perguruan tinggi kepada hampir 8.000 santri selama dua dekade terakhir.
Inkubasi Bisnis Pesantren dengan total dukungan anggaran hampir Rp500 miliar untuk pemberdayaan lebih dari 4.000 pesantren dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP).
Pembentukan lebih dari 2.300 koperasi pesantren yang telah berperan sebagai penggerak ekonomi umat di tingkat lokal.
Menutup sambutannya, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa Kementerian Agama akan terus memastikan pesantren tetap menjadi lokomotif pembangunan akhlak, ilmu, dan kesejahteraan umat.
âPesantren adalah bagian dari denyut nadi bangsa. Dukungan terhadap pesantren adalah dukungan terhadap masa depan Indonesia,â pungkasnya.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar