Direktorat PAUD Gelar Webinar "Matematika yang Menyenangkan", Tiga Pilar Penting Pengenalan Numerasi Sejak Anak Usia Dini Dengan Bermain Sambil Belajar
Schoolmedia Jakarta â Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar webinar bertema "Matematika yang Menyenangkan: Metode Pembelajaran Numerasi Awal Melalui Bermain" pada Jumat, 22 Agustus 2025. Acara ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube PAUDPEDIA dan disaksikan oleh lebih dari 8.000 penonton, menunjukkan antusiasme tinggi dari para pendidik dan orang tua.
Webinar ini dibuka oleh Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, M.Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mengubah persepsi bahwa matematika itu menakutkan dan membosankan. Melalui sebuah pantun, Dr. Nia mengajak para pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang gembira. "Belajar matematika harus dengan gembira, agar anak tidak menjadi trauma," ujarnya.
Dr. Nia menambahkan, data PISA menunjukkan literasi dan numerasi peserta didik Indonesia masih di bawah rata-rata internasional. Ia menekankan bahwa permasalahan ini berawal dari persepsi yang keliru terhadap numerasi. "Padahal, matematika hadir dalam kehidupan sehari-hari: saat anak menyusun balok, menghitung mainan, atau membagi kue konsep matematika dipernalkan sejak anak usia dini," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Nia memaparkan tiga pilar penting dalam mengenalkan numerasi pada anak usia dini: mindset, skill set, dan tool set.
Mindset atau pola pikir numerasi, merupakan langkah awal untuk mempersepsikan matematika sebagai sesuatu yang mudah dan menyenangkan.
Skill set atau keterampilan bernumerasi, adalah kemampuan memahami konsep dasar matematika melalui contoh-contoh kontekstual dalam kehidupan sehari-hari anak.
Tool set atau alat bernumerasi, merujuk pada perangkat pendukung pembelajaran yang dapat diambil dari benda-benda di sekitar anak, seperti pensil, balok mainan, atau daun kering.
Sebagai narasumber, hadir Dr. Irma Yuliantina, M.Pd., seorang praktisi pendidikan anak usia dini dari Universitas Panca Sakti. Dr. Irma memaparkan berbagai metode pengenalan matematika yang berfokus pada pendekatan bermain.
"Anak-anak belajar paling efektif saat mereka bermain. Dengan mengintegrasikan konsep matematika ke dalam aktivitas bermain, kita bisa membuat pembelajaran numerasi menjadi sesuatu yang dinantikan, bukan ditakuti," jelas Dr. Irma.
Materi yang disampaikan mencakup tips dan trik untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar seperti berhitung, mengenal bentuk, dan membandingkan ukuran melalui permainan sehari-hari. Webinar ini juga sekaligus menyosialisasikan buku seri pembelajaran matematika terbaru yang telah disusun oleh tim Direktorat PAUD untuk anak usia 3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun.
Acara yang dipandu oleh Paras Patonah, S.Pd. ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk Kepala Satuan PAUD, pendidik, pengawas, dan penilik PAUD. Sesi tanya jawab yang interaktif menunjukkan tingginya minat peserta terhadap topik ini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para pendidik dapat menciptakan pembelajaran matematika yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Anak Usia Dini Gemar Proses Belajar
Webinar "Matematika yang Menyenangkan" merupakan bagian dari upaya Direktorat PAUD untuk mendukung program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Kegiatan ini berfokus pada perumusan strategi implementasi pembelajaran matematika yang selaras dengan prinsip pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk:
Memberikan pengetahuan kepada pendidik tentang pentingnya menstimulasi kemampuan matematika sejak usia dini.
Mengenalkan berbagai metode pengenalan pembelajaran matematika yang menyenangkan, menarik, dan mudah diimplementasikan.
Mensosialisasikan bahan ajar (buku seri) pembelajaran matematika terbaru dari Direktorat PAUD tahun 2025.
Melalui kegiatan semacam ini, diharapkan kualitas pendidikan PAUD, khususnya dalam bidang numerasi, dapat terus meningkat, menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga menyukai proses belajar.
Penyunting Eko Harsono
Tinggalkan Komentar