Schoolmedia News Jakarta ---- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri menegaskan usia emas anak usia dini (0-6) tahun merupakan masa tidak berulang yang harus dimanfaatkan oleh orangtua, guru dan lingkungan yang berada diseputar anak usia dini agar tuimbuh kembang anak sesuai dengan harapan guna membentuk generasi emas anak Indonesia.
"Periode ini disebut juga sebagai window of opportunity, di mana anak sedang berada dalam masa emas pertumbuhannya. Sehingga, masa ini sangat berpengaruh bagi masa depan anak. Pendidikan merupakan investasi masa depan yang hasilnya dapat dirasakan setelah 15 atau 20 tahuin kedepan. Jika saat ini kita gagal memberikan layanan PAUD berkualitas maka jangan menyesal jika dimasa depan generasi emas yang kita harapkan tidak terwujud," ujar Jumeri dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijajakan dan Program Pendidikan Anak Usia Dini Regional 2 di Jakarta, Senin (29/11) malam.
Menuirut Jumeri, berbeda dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah, bahkan pendidikan tinggi masa usia PAUD merupakan masa tidak terulang kembali sehingga jika terjadi kegagalan dalam proses pendidikan dan pembelajaran tidak bisa diulang atau bisa mengikuti pendidikan kesetaraan. Melibatkan Bunda PAUD dalam ikut mendorong meningkatnya layanan PAUD Berkualitas di daerah merupakan keniscayaan yang dapat dilakukan.
"Tidak akan pernah ada Pendidikan Kesetaraan untuk PAUD. Karena tidak mungkin orang yang telah berusia 30 tahun karena dia belum pernah mengenyam pendidikan di satuan PAUD maka dia ikut pendidikan kesetaraan PAUD. Jadi saya mengajak kita semua untuk manfaatkan betul waktu atau masa di usia emas 0 hingga 6 tahun pada anak PAUD kita," ujar Dirjen PAUD Dikdasmen secara jenaka.
Dikatakan, PAUD memiliki peran penting sebagai pondasi pendidikan dasar agar anak siap bersekolah secara holistik dan menjadi target yang dipantau secara global. Hal ini tertuang dalam SDG-4 yang meliputi berbagai aspek pendidikan termasuk parisipasi, kualitas dan hasil pembelajaran, infrastuktur sekolah, kualitas guru, keselamatan dan kebersihan di sekolah dan komitmen terhadap nilai-nilai kewarganegaraan global dalam pendidikan. Salah satu aspek yang menjadi foluis adalah kualitas pendidikan.
Dijelaskan, PAUD Berkaulitas sebagai pondasi kesiapan di jenjang berikutnya menjadikan layanan PAUD Berkualitas merupakan hak anak yang masuk ke setiap satuan pendidikan anak usia dini. Partisipasi di layanan PAUD yang tidak berkualitas malah dapat berdampak buruk pada perkembangan anak , namun belum semua pihak memahami pentingnya PAUD Berkualitas sehingga hal ini masih menjadi tantangan.
"Salah satu tantangnya adalah jumlah satuan PAUD yang berada di tengah masyarakat sangat banyak sehingga baru setengahnya yang terakreditasi, dan hanya sedikit yang mendapat aktreditasi A. Oleh karena itu, pemerintah melalui berbagai kebijakan berusaha meningkatkan layanan PAUD Berkualitas," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur PAUD Kemdikbudristek, Muhammad Hasbi mengatakan berbagai program dan anggaran telah dialokasikan pada tahun 2021. Direktorat PAUD memberikan dukungan untuk pemenuhan akses layanan dan meningkatkan layanan PAUD yang berkualitas.
Adapun bentuk program yang telah dilaksanakan guna mendukung layanan PAUD Berkualitas tersebut antara lain; pembinaan layanan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), pelaksanaan SPM PAUD, penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif, program kesiapan bersekolah, pelaksanaan penjaminan mutu, lingkungan belajar berkualitas PAUD, penyelenggaraan layanan khusus dan penyesiaan sarana prasarana pembejaran PAUD.
"Tentunya agar pelaksanaan program tersebut terarah, terkoordinasi dan terlaksana dengan baik, maka perlu ada dukungan dan komitmen dari pemangku kepentingan di daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, guna terjalinnya sinergi, kolaborasi serta kerjasama yang baik di tahun berikutnya perlu diketahui sejauh mana pelaksanaan program Direktorat PAUD yang telah dijalankan oleh Dinas Kabupaten/Kota," ujar Hasbi.
Disebutkan Direktur PAUD, tiga tujuan pelaksanaan Rakor Evaluasi Kebijakan dan Program PAUD 2021 antara lain pertama guna memperolah informasi terkait implementasi program DIrektorat PAUD, kedua memperoleh informasi untuk penyusunan strategi implementasi program direktorat PAUD tahun 2022 dan ketiga kesempatan rapat kerja ini dimanfaatkan untuk sosialisasi kebijakan strategis di bidang PAUD.
Pembukaan dihadiri oleh Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo dan Kepala Balai PAUD DKI JakartaPeserta Rakor ke dua evaluasi kebijakan dan program dihadiri oleh 152 orang peserta yang terdiri dari Kepala Bidang yang membidangi PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan peserta dari BP PAUD dan Dikmas.
Penulis Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar