Terwujudnya PAUD Berkualitas Perlu Kemitraan Sistemik, Optimalkan Ruang Bersama di Platform PAUDPEDIA
PAUDPEDIA ----- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Menengah (Ditjen PAUD Didkdasmen) Kemendikburistek, Jumeri menegaskan terwujudnya PAUD Berkualitas yang diharapkan menjadi penggerak pemulihan pendidikan serta pembelajaran disatuan PAUD dimasa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas hanya dapat dilakukan dengàn membangun kemitraan sistemik dan strategis dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
"Bapak pendidikan nasional kita, Ki Hadjar Dewantoro menyebut dengan Tri Pusat pendidikan. Kita perlu terus menghidupkan konsep tersebut dengàn membangun kemitraan yang sinergis serta sistemik," ujar Jumeri dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Bunda PAUD Indonesia tingkat Nasional yang mengambil tema Bergerak Bersama Bangun PAUD Berkualitas yang diselenggakan secara daring di Jakarta, Sabtu (30/11). Tercatat 674 orang peserta tergabung dalam zoom meeting. Raker Bunda PAUD Indonesia tingkat Nasional dibuka Penasehat Darma Wanita Persatuan, Franka Makarim.
Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengemukakan konsep Tri Sentra Pendidikan dengan menyatakan, "Di dalam hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda." Dari konsep tersebut lahir istilah Tripusat Pendidikan yang menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, meliputi tiga hal, yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat.
Ditjen PAUD Didkdasmen menegaskan pendidikan keluarga sebagai bingkai "rajutan pertama" yang melatakan dasar serta pondasi pertama sangat berperan dalam membentuk karakter anak Indonesia. "Saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan seluruh pihak khususnya keluarga dalam ikut serta mendorong sekolah melaksanakan PTM Terbatas. Saat ini berdasarkan cacatan sebanyak 61 persen sekolah di satuan PAUD telak melaksanakan PTM Terbatas. Sisanya yaitu 39 persen lagi tengah bersiap sehingga learning loss disatuan pendidikan, semangat serta motivasi belajar sejak usia dini dapat terwujud," ujar Jumeri.
Dikatakan, dirinya berharap Rapat Kerja Bunda PAUD Indonesia tingkat Nasional ini menjadi sarana yang baik bagi selurun pihak untuk saling berbagi Praktik Baik atau lesson learn, berbagi pengalaman serta kisah sukses mereka. "Kami menyediakan sarana digital platform pembelajaran untuk saling berbagi di aplikasi PAUDPEDIA yang dalam fiturnya tersedua Ruang Bersama dimana seluruh pihak dapat berbagi banyak hal baik dan positif," katanya.
Ibu Menteri Izinkan Dua Anak PAUD Ikut PTM
Penasehat Darma Wanita Persatuan, Franka Makarim dalam sambutan sebelum membuka kegiatan mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat seluruh aktivitas kegiatan belajar lebih dari satu setengah tahun dilakukan dirumah ternyata membuat anak Indonesia mengalami ancaman learning loss, kurangnya tumbuh kembang siswa Pendidikan Anak Usia Dini.
"Saya bersama suami saya memberikan izin dua putri kami mengikuti PTM Terbatas. Dan tentunya dengàn memperhatikan protokol kesehatan secara cermat. Dan kami berdua secara bergantian kerap mendongeng atau membacakan buku cerita guna menumbuhkan budaya literasi sejak usia dini," ujar Franka.
Menurut Franka, hal penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi pada anak. Pertama, menghadirkan lingkungan kaya literasi di rumah dengàn menyediakan beragam pilihan bacaan di rumah dan membiarkan anak untuk memilih buku bacaan yang disukainya. Kedua hadirkan kebiasaan membaca atau aktivitas literasi sejak dini dilingkungan keluarga, sekolah serta diluar sekolah. Dan ketiga tingkatkan akses buku bacaan sesuai kebutuhan anak usia dini untuk secara mudah dijangkau anak.
“Kita perlu memerdekakan anak-anak kita untuk menentukan pilihan, tapi dengan pengawasan kita. Sebab jika orang tua memaksakan buku-buku apa yang harus dibaca, rasa cinta tidak mungkin akan terbentuk dalam hati anak-anak kita,” jelasnya.
Ditambahkan Franka, mengajak anak-anak untuk membicarakan dan berdiskusi tentang buku yang sedang atau sudah dibaca dapat melatih kemampuan anak dalam mengolah informasi yang diperoleh dan mengutarakan pendapat. Penulis Eko
Tinggalkan Komentar