Schoolmedia News Jakarta ----- Idul Adha mengingatkan kita pada pesan penting Rasulullah Saw saat menyampaikan khutbah wukuf pada Haji Wada’, 14 Abad silam. Pesan itu sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan.
"Wahai manusia sesungguhnya darahmu, hartamu, dan harga dirimu terjaga dan termuliakan. Tidak boleh ditumpahkan darahnya, tidak boleh diambil hartanya, tidak boleh dirusak harga dirinya. Sebagaimana mulianya hari Arafah, sebagaimana mulianya bulan Zulhijjah, sebagaimana mulianya al Haramain," ujar Menag mengenang pesan yang disampaikan Rasulullah, Senin (19/7/2021).
Pesan Arafah ini sangat jelas, kata Menag, menunjukkan bahwa Islam sangat menjunjung nilai kemanusiaan. Atas alasan kemanusiaan juga, pemerintah tahun ini kembali memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji, menjaga jiwa dan keselamatan mereka di tengah pandemi Covid-19. Atas alasan kemanusiaan juga,
Pemerintah terapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Iduladha 1442 H, karena angka positif harian Covid-19 masih meningkat. “Mari junjung nilai kemanusiaan, jaga kesehatan di tengah pandemi,” pesannya.
“Tetap berada di rumah menjadi bagian ikhtiar kita bersama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” sambungnya.
Menag mengajak umat Islam manfaatkan momentum Iduladha untuk mengagungkan asma Allah melalui takbir dan tahmid, bersyukur atas segala nikmat. Gus Menteri juga mengajak umat menjadikan Iduladha di masa pandemi ini untuk "wukuf", merenung keberadaannya sebagai makhluk kecil dan lemah.
“Tidak sepantasnya kita sombong dan menyombongkan diri. Tetap berikhtiar mengatasi pandemi lalu bertawakkal. Jauhkan segala sifat caci maki dan saling menyalahkan. Mari bergandengan tangan, berupaya lahir dan batin agar pandemi ini bisa segera berakhir,” tuturnya.
“Karena masih pandemi, mari optimalkan beribadah di rumah dan ber-Iduladha dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” sambungnya.
Momentum Bangun Solidaritas
Perayaan Iduladha 1442H tahun ini merupakan momentum menguatkan solidaritas persaudaraan. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Takbir Akbar Virtual yang mengangkat tema ‘Solidaritas Bersama untuk Indonesia Sehat’ dengan hastag #TakbirDiRumahAja.
"Di tengah pandemi ini, kita harus lebih banyak kesediaan berkurban lagi. Mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat," kata Presiden Jokowi.
"Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan, yakni ukuwah Islamiyah, ukuwah watoniah, dan ukuwah insaniyah yang akan mampu melipatkan gandakan energi kita untuk mampu optimis bangkit bersama," sambung Presiden.
Ditambahkan Presiden, Hari Raya Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, tanpa mengurangi kehikmatan dalam menyampaikan rasa syukur dan segala puji kepada Allah Swt.
"Iduladha mengandung pesan mulia, pesan pengorbanan dan kemanusian serta pesan universal yang patut menjadi pegangan di saat bangsa menghadapi pandemi Covid-19," ujar Jokowi.
"Nabi ibrahim AS telah mewariskan keteladanan betapa pentingnya keimanan dan ketakwaan. Keikhlasan berkurban tanpa keraguan demi menjalankan perintah Allah Swt. Semoga Allah meridai semua upaya dan langkah kita dalam meraih kemenangan dari pandemi ini," tandasnya
Takbir Akbar Virtual dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang mengisi tausiyah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas serta para Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga, TNI/Polri, gubernur dan elemen masyarakat.
Usai tausiyah dari Wapres KH Ma'ruf Amin, acara dilanjutkan dengan melantunkan takbir, lalu ditutup dengan doa.
Penulis : Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar