RAN PAUD HI Diluncurkan, Membentuk Profil Pelajar Pancasila Sejak Usia Dini Butuh Kolaborasi Lintas Lembaga dan Sektor
Schoolmedia News Jakarta ---- Menteri Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menegaskan kebijakan kunci yang menjadi visi besar kementeriannya saat ini yaitu membentuk profil Pelajar Pancasila yang akan menjadi karakter dan jatidiri pelajar nasional melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak.
"Pada segala kesempatan saya sampaikan, membangun pelajar Pancasila membutuhkan kolaborasi lintas lembaga dan sektor untuk mewujudkan layanan holistik dan terintegrasi untuk anak usia dini. Prinsip kolaborasi untuk memenuhi target kerja bersama telah tertuang dalam buku rencana aksi nasional PAUD HI 2020-2024," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam sambutan Peluncuran RAN PAUD HI di Jakarta, Kamis (24/6).
Menurut Nadiem, saat ini terdapat ribuan satuan PAUD telah melaksanakan program PAUD HI. Terdapat empat elemen PAUD berkualitas yang mendorang tercapainya PAUD HI yaitu elemen pertama memiliki kualitas proses pembelajaran yang baik. Dan ini menjadi tanggung jawab kementerian untuk hadirnya kualitas pembelajaran yang baik. Elemen kedua, bermitra dengan orang tua menjadi salah satu elemen yang dapat menciptakan PAUD berkualitas. Sinergi dan kolaborasi antara sekolah dengàn orang menjadi penting. Elemen ketiga memiliki tata kelola yang baik. PAUD berkualitas setidaknya memiliki tata kelola yang baik seperti kelengkapan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan perencanaan yang baik. Dapodik merupakan sistem pendataan secara nasional yang dijalankan secara terpadu.
Dan elemen keempat yaitu terpenuhinya kebutuhan esensial anak. Kebutuhan esensial anak yang dimaksudkan meliputi pemenuhan kesehatan dan gizi, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan, serta perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan. "Kami di Kemendikbudristek sebagai salah satu anggota dari gugus tugas PAUD HI telah berkomitmen untuk menguatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, serta bermitra dengan dinas pendidikan dan masyarakat agar bisa mendampingi satgas PAUD dengan lebih baik," ujar Nadiem.
Sejak 2008 Diinisiasi
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Subandi MSc mengatakan lahirnya RAN PAUD merupakan perjalanan panjang. Sejak tahun 2008 Bapenas menginisiasi PAUD, yang kita perhatikan adalah kebutuhan esensial anak, harus sehat, terpenuhi gizinya, mendapat akses pelajaran yang baik, mendapat pengasuhan yang baik, mendapatkan perlindungan. Gus tugas RAN PAUD HI melakukan perbaikan, yang kita harapkan bisa menjadi panduan Kementerian Lembaga dan pemerintah daerah dalam melakukan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif. Harus terintegrasi, kalau tidak terintegrasi ini tidak jalan sediri harus terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas generasi Indonesia dimasa depan.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhinya aspek Holistik Integratifnya anak usia dini. Yaitu hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak. PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat.
Tujuannya secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Acara ini turut dihadiri Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PPPA Bintang Puspayoga hingga Gubernur Anies Baswedan yang memberikan sambutan. Adapun Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Agus Sartono menjadi pembicara kunci dalam agenda ini. Penyusunan dan peluncuran buku RAN PAUD HI dimaksudkan untuk mewujudkan sebuah dokumen Rencana Aksi Nasional, untuk mencapai sasaran pengembangan anak usia dini.
Hal ini pun telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024. RAN PAUD HI juga merupakan komitmen global yang terkoordinasi secara terpadu, melibatkan semua pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Dalam kesempatan yang sama,
Menkes Budi Gunadi Sadikin turut menyatakan apresiasinya kepada pelaksana program PAUD HI di masa pandemi COVID-19. Melalui PAUD HI, ia pun mengimbau pelaksana hingga orang tua untuk memantau pertumbuhan, pemenuhan gizi, imunisasi dasar, hingga menerapkan pola asuh anak yang baik.
Penulis : Eko Schoolmedia
#MerdekaBelajar #MerdekaBermain #RANPAUDHI #PAUDPedia
Tinggalkan Komentar