Cari

Dinas Pendidikan Kab/Kota Harus Tegas Tolak LKS PAUD

 

Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Organisasi Guru PAUD Harus Tegas Soal LKS, Calistung dan Kegiatan Aneka Lomba

Schoolmedia News Bogor---- Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi Guru PAUD sudah saatnya mengambil sikap tegas menolak pihak penerbit yang menawarkan Lembar Kerja Siswa PAUD. Jenjang Pendidikan disatuan PAUD tidak mengenal LKS PAUD, juga buku-buku yang mengajarkan siswa PAUD membaca, menulis dan berhitung dengan cara mendrill.

Selain itu, kegiatan lomba-lomba mewarnai, modeling, fashion show serta lomba berhitung yang banyak dilakukan sejumlah pihak seperti event organizer serta toko buku sudah saatnya untuk tidak lagi dilakukan. Karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan banyak pihak terbukti kegiatan lomba seperti itu tidak tepat untuk tumbuh kembang anak usia dini.

"Saya pikir sudah saatnya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota karena saat ini kewenangan SPM PAUD ada dibawah Pemda Tk 2 dan organisasi profesi seperti Himpaudi, Igra dan IGTKI berani menolak kerjasama dengàn pihak ketiga seperti penerbit dan toko buku untuk tidak melakukan hal yang tidak sesuai dengàn kebutuhan anak usia 0 sampai 6 tahun. Dan merekomendasikan pembelian buku yang tidak sesuai," ujar Kepala Program Studi PAUD Universitas Negeri Jakarta, Dr Nurbiana Dhieni, M.Si dalam Bimbingan Teknis Penguatan Bunda PAUD kedua di Cirebon, Jawa Barat, Selasa - Jumat, 15 - 18 Juni 2021.

Menurut Nurbiana Dhieni ada empat miskonsepsi atau kesalahpahaman tentang PAUD berkualitas yang terjadi ditengah masyarakat seperti tercermin dalam fenomena diatas yang sudah waktunya diakhiri. PAUD berkualitas ditentukan dari kualitas layanannya, bukan dari kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitas.

Dr Nurbiana Dhieni menyebut, keempat kesalahpahaman tentang PAUD berkualitas antara lain pertama banyak orang berpikiran bahwa PAUD berkualitas identik dengan pertama, memiliki bangunan dan lahan luas, memiliki beragam alat main serta memakai seragam sekolah. "Kedua, PAUD berkualitas mengajarkan baca tulis hitung (calistung) dengan sistem drill, ketiga PAUD Berkualitas melakukan kegiatan bermain tanpa perencanaan dan pendampingan. Keempat, PAUD berkualitas sebagai jenis satuan PAUD Holistik Integratif," ujarnya.

Dikatakan, diantara empat miskonsepsi tersebut paling kerap muncul yaitu PAUD hanya boleh bermain tanpa keterkaitan dengan aspek perkembangan yang ingin dikuatkan. PAUD juga dianggap sebagai tempat bagi anak untuk belajar calistung (membaca, menulis dan berhitung).

PAUD berkualitas ditentukan dari kualitas layanannya, bukan dari kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya. Elemen PAUD berkualitas 1.Memiliki kualitas proses pembelajaran yang baik (sarpras hanya sebagai pendukung terjadinya proses pembelajaran yang aman dan nyaman). 2. Memiliki tata kelola yang baik (melengkapi dapodik dan memiliki perencanaan yang baik). 3. Bermitra dengan orangtua. 4. Memantau dan pendukung terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini di luar layanan pendidikan.

Seperti pemenuhan kesehatan dan gizi, pembinaan moral emosional dan pengasuhan, serta perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan. Jadi, yang perlu diperhatikan layanan PAUD berkualitas turut mendukung terwujudnya layanan PAUDHI di komunitasnya. Dijelaskan, layanan PAUD-HI adalah kondisi agar AUD mendapatkan layanan yang holistik dan terintegrasi di Lembaga.

Konsep PAUD-HI menegaskan bahwa pengembangan anak usia dini menjadi tanggungjawab bersama satuan PAUD, orang tua dan Dinas Pendidikan serta lintas sektoral dan lintas jenjang pemerintahan (pusat, daerah, desa).

PAUD HI, jelasnya terdiri dari tiga bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, serta pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak usia dini. PAUD Berkualitas adalah satuan PAUD yang memiliki lingkungan belajar yang aman, nyaman dan mampu memfasilitasi anak agar berkembang dengan utuh. Secara garis besar, layanannya dapat dibagi menjadi:;kualitas proses pembelajaran dan kualitas pengelolaan satuan (PP SNP No 57 Tahun 2021).

PAUD Berkualitas ditentukan dari kualitas layanannya, bukan dari kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya. Sarana prasarana adalah pendukung dalam memastikan lingkungan belajar di satuan PAUD aman dan nyaman bagi anak peserta didik.

Dijelaskan layanan PAUD berkualitas terdiri dari layanan proses pembelajaran yang baik dilakukan dengan memastikan terjadinya stimulasi yang mampu meningkatkan perkembangan anak pada aspek kognitif, bahasa dan literasi, sosial emosional, motorik kasar dan halus; serta mampu menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dan perilaku hidup bersih sehat.

Kegiatan pembelajaran beragam di PAUD berkualitas sebaiknya dilakukan melalui cara yang sesuai untuk Anak Usia Dini (#bermainadalahbelajar): a) Bermain adalah fitrah Anak Usia Dini b) Interaksi positif antara pendidik dan anak untuk dapat mewujudkan situasi yang menyenangkan dan nyaman. c) Kegiatan yang dilakukan kontekstual dan bermakna. emitraan antara satuan PAUD dengan orangtua/wali menjadi kunci kesinambungan antara kegiatan bermain dan nilai-nilai yang dikenalkan di satuan PAUD dan di rumah.

Contoh bentuk kemitraan yaitu a) Komunikasi dua arah antara lembaga dan orang tua; b) Diskusi bersama; c) Sesi berbagi; d) Tukar informasi perilaku anak di rumah dan sekolah. Layanan yang di PAUD berkualitas berbentuk pemantauan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia Dini.

Kebutuhan esensial anak antara lain: perilaku hidup bersih sehat, pertumbuhan dan perkembangan anak. Satuan PAUD perlu didorong untuk bermitra dengan beragam unit di komunitasnya dalam memastikan pemenuhan layanan pendidikan, kesehatan, perlindungan dan kesejahteraan anak.

Penulis : Eko

#MerdekaBelajar #MerdekaBermain #PAUDPedia #PAUDBerkualitaa

Berita Selanjutnya
Jumlah Pekerja Anak Usia 10 - 17 Tahun 392.061 Diturunkan Bertahap
Berita Sebelumnya
Presiden Minta Mahasiswa Kembangkan Potensi di Luar Kampus

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar