Cari

Wawancara Khusus Pelaksanaan AN 2021 Pendidikan Kesetaraan

 

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Bulan Oktober - September 2021 mendatang pelaksanaan Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional akan dilaksanakan. Masih cukup banyak sebagian masyarakat yang tidak memahami apa yang dimaksud dengàn Asesmen Nasional sebagai pengganti UN, khususnya pada peserta program pendidikan kesetaraan. 

Berikut wawancara khusus Schoolmedia News dengàn Koordinator Fungsi Pendidikan Kesetaraan Kemendikbud, Dr Subi Sudarto M.Si terkait Asesmen Nasional 2022. Berikut petikannya;

Bagaimana pendidikan kesetaraan menghadapi Asesmen Nasional?

Pendidikan kesetaraan dengan slogan "Menjangkau yang tidak terjangkau" berupaya memberikan layanan pendidikan bagi warga negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal dengan berbagai alasan. Ada anak usia sekolah yang putus sekolah karena kendala biaya, ada juga orang dewasa yang sudah bekerja, dan berbagai latar belakang yang lain.

Dalam pendidikan kesetaraan selain diberikan materi ilmu pengetahuan juga diberikan materi kecakapan hidup (life skill). Diharapkan dengan adanya kecakapan hidup ini warga belajar akan mampu mandiri dan mampu menciptakan lapangan usaha bagi diri mereka sendiri. Adapun kecakapan hidup yang diberikan tergantung pada karakteristik tempat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kecakapan hidup ini bisa berupa perbengkelan, kerajinan tangan, peternakan maupun pertanian.

Bagaimana legalitas Pendidikan Kesetaraan?

Legalitas Pendidikan Kesetaraan program paket A, B, dan C sudah dijamin oleh pemerintah dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang setara dengan SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA yang mencakup program paket A, paket B, dan paket C.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetap mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Kenapa sih diubah menjadi Asesmen Nasional?

Mendikbud mengharapkan perubahan standar kelulusan dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional bisa mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia. Selain itu, untuk meng-upgrade pendidikan agar bisa menjadi bekal bagi generasi muda di masa depan. Gimana, sudah mulai paham atau masih punya banyak pertanyaan?

Supaya kamu benar-benar paham mengenai ketentuan dan apa saja yang diujikan pada Asesmen Nasional, simak baik-baik beberapa hal penting berikut ini berdasarkan paparan Kemendikbudristek.

Apa itu Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) literasi membaca dan numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional?

a. Diikuti oleh seluruh satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh SKB dan PKBM;

b. Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel siswa karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran;

c. Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

Mengapa yang menjadi sampel adalah siswa kelas V, VIII, dan XI?

Hal ini dilakukan agar siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan atau sekolah.

Apa yang dimaksud dengan ‘minimum’ pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?

Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.

Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?

Literasi dan numerasi merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan dibutuhkan oleh semua siswa, terlepas dari apa profesi dan cita-citanya di masa depan. Selain itu, kedua kompetensi ini perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini pun bertujuan untuk mendorong guru semua mata pelajaran untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.

Apa perbedaan AKM dengan Survei Karakter?

AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Bernalar kritis; Mandiri; Kreatif).

Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?

1. Objektif : a. Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar); b. Pilihan Ganda Kompleks (jawaban benar lebih dari 1); c. Menjodohkan; d. Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed).

2. Non-Objektif: Essay

Apa yang di masksud MSAT dalam Asesmen Nasional?

Metode dengan pelaksanaan MSAT (Multistage Adaptive Test) maksudnya pertanyaan yang disajikan tergantung dengan kemampuan siswa apabila siswa dapat menjawab dengan benar maka soal berikutnya akan mendapatkan soal yang lebih komplek, sebaliknya jika siswa menjawab salah akan mendapatkan soal yang lebih sederhana.

Penulis : Eko Schoolmedia

Berita Selanjutnya
Jokowi Bertolak Ke Riau Untuk Tinjau Tol Pekanbaru - Bangkinang
Berita Sebelumnya
Pemerintah Apresiasi Perayaan Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih Berlangsung Damai

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar