Schoolmedia News Jakarta --- Pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai memadati jalur arteri Pantai Utara Jawa (Pantura), dua hari sebelum pemberlakuan penyekatan arus lalu lintas. Mereka terlihat membawa barang-barang, mulai dari pakaian hingga oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.
"Kami sengaja pulang lebih awal karena ada saudara nikah di kampung Tanggal 9 Mei. Kalau berangkat dekat hari nikahan jalan sudah disekat, enggak boleh mudik," kata Suwarno, salah seorang pemudik saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Selasa dini hari (4/5) seperrti dikutip dari Antara.
Suwarno melakukan perjalanan mudik dari Tanggerang menuju Purwokerto, Jawa Tengah. Dia mengendarai motor matic bersama istrinya.
Pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 17 Mei 2021.
"PPKM mikro akan diberlakukan perpanjangan ke-7 tanggal 4 sampai 17 Mei," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
"Perluasan provinsi tambah 5 provinsi; Kepulauan Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat," tamabahnya.
Ia mengatakan juika, jumlah kasus aktif covid-19 cenderung menerun selama PPKM Mikri berlaku. Misalnya, pada Februari jumlah kasus aktif mencapai hingga 16 persen, dan sekarang tersisa 6 persen.
Airlangga menyatakan pada PPKM mikro kali ini tidak akan ada perubahan aturan dengan periode sebelumnya. Namun, pemerintah menegaskan jika tempat-tempat hiburan yang bersifat publik maka penerapan protokes tetap berlaku.
"Yang jadi penekanan dan juga pembatasan [kapasitas] 50 persen di tempat tersebut," ujarnya.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kesiapan Pusat Pengendali Lalu Lintas Nasional Kepolisian Republik Indonesia atau National Traffic Management Center (NTMC), Korps Lalu Lintas (Korlantas) mendukung kebijakan pemerintah melarang mudik warga pada 6-17 Mei 2021.
Hingga saat ini, Korlantas telah mendirikan 333 titik penyekatan dari Lampung hingga Bali, lebih besar dari tahun lalu yang hanya sekitar 146 titik penyekatan.
"Dari mulai jalur tol, jalur arteri non tol, hingga jalur alternatif dan jalan tikus sudah dideteksi oleh Korlantas. Karenanya masyarakat tidak perlu memaksakan diri untuk mudik. Selain untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, pelarangan mudik juga dimaksudkan agar orang tua dan keluarga kita di kampung tidak tertular virus Covid-19, yang bisa membawa efek buruk bagi mereka," kata Bamsoet usai meninjau NTMC Polri, di Jakarta,
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sejak keluar aturan larangan mudik, Korlantas Polri juga sudah merespons dengan berbagai kegiatan. Antara lain melakukan operasi keselamatan selama 2 minggu, mulai 12 hingga 25 April 2021, dengan fokus kegiatan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat secara massal tentang larangan mudik.
"Korlantas Polri juga telah melakukan operasi kegiatan pendisiplinan lalu lintas. Termasuk menertibkan berbagai kegiatan seperti sahur on the road, balap liar, dan lain sebagainya," jelasnya.
Penulis : Eko Schoolmedia
Tinggalkan Komentar