Cari

SMK Pusat Keunggulan, Solusi Komprehensif Menjawab Tantangan Pendidikan Kejuruan

 

 

Kamar Datang dan Industri Indonesia menilai program SMK Pusat Keunggulann solusi komprehensif menjawab tantangan dan mengurai benang kusut pembenahan pendidikan SMK

 

Schoolmedia News, Jakarta -- Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi program SMK Pusat Keunggulan yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan di Jakarta, Rabu (17/3). Program yang kembangkan Kemdikbud dapat menjadi solusi komprehensif serta menjawab tantangan pendidikan kejuruan yang seperti benang kusut.

Menurut dia, pendidikan kejuruan dan pelatihan vokasi tidak dapat dipisahkan kerena keduanya saling terkait dalam peningkatan produktivitas nasional. Demikian halnya, masalah ketenagakerjaan di Indonesia juga tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan terutama pendidikan vokasi.

Ia meyakini bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak bisa secara instan namun harus melalui proses yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. KADIN mengapresiasi upaya pemerintah yang mendorong vokasi untuk terus berkembang, di antaranya adalah pemberian insentif perpajakan 200% bagi perusahaan yang mengikuti program vokasi bersama sama dengan pemerintah.

“Kami dari KADIN senantiasa selalu mendukung langkah-langkah Kemendikbud di bidang vokasi, untuk meningkatkan SDM kita ke depannya. Insyaalah kita bisa menghasilkan tenaga kerja yang unggul, terampil, dan kompeten sehingga dapat meningkatkan daya saing industri dan menumbukan perekonomian,” jelas Rosan.

Ketua LP Ma’arif NU, Z. Arifin Junaidi menyatakan bahwa bagi institusinya, profesional itu ditandai dengan kompetensi, sikap konsisten dan konsekuen, komitmen, kompetitif dan berkarakter. Oleh karena itu, LP Ma`arif NU turut menyiapkan lulusan yang siap masuk ke dunia kerja, siap membuka lapangan kerja, dan siap meneruskan belajar ke jenjang yang lebih tinggi bagi yang menghendakinya.

Baca Juga  : Merdeka Belajar Seri 8 Diluncurkan, 895 SMK di Indonesia Jadi Pusat Unggulan 

“LP Ma`arif NU menyambut baik peluncuran program Pusat Keunggulan dari Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud. Semoga program ini berjalan dan berhasil dengan baik, sesuai dengan tujuannya,” harap Arifin Junaidi.

Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, Baedhowi mengapresiasi peluncuran program SMK Pusat Keunggulan. Peranan SMK sangat penting untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil. Dengan SMK yang unggul, diharapkan lulusan lebih siap kerja, berdaya saing, serta menjadi calon pengusaha yang andal.

"Dengan keunggulan yang ada tersebut, maka diharapkan lulusan-lulusan SMK, khususnya untuk SMK Pusat Keunggulan tadi akan menjadi contoh bagi SMK-SMK yang lain," ujar Baedhowi. Pendampingan Perguruan Tinggi Salah satu dukungan penting terhadap program SMK Pusat Keunggulan ini adalah terjadinya sinergi antarjenjang yang ditempuh melalui pendampingan oleh perguruan tinggi mencakup aspek perencanaan dan pengelolaan program SMK Pusat Keunggulan.

“Perguruan tinggi dengan pengalaman dan rekam jejak yang baik, didorong ikut membantu mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan dunia kerja, serta memperkuat perencanaan dan pengelolaan program. Program ini juga turut menjaga kesinambungan perguruan tinggi dan SMK dalam pengembangan kepakaran dan kompetensi keahlian serta jejaring,” jelas Mendikbud.

Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sekaligus Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri seluruh Indonesia (FDPNI), Zainal Arif menyatakan bahwa program SMK Pusat Keunggulan sangat bermanfaat untuk meningkatkan dan menguatkan pendidikan vokasi baik untuk pendidikan tinggi maupun menengahnya, khususnya di SMK.

Bagi pendidikan tinggi vokasi, program ini sangat bermanfaat untuk penerapan Tridharma Perguruan Tinggi bagi civitas akademik sebagai pengabdian kepada masyarakat dalam mengembangkan SMK sebagai Pusat Keunggulan. Kolaborasi dengan pendidikan tinggi, akan memberikan pengalaman tersendiri bagi SMK di dalam memperluas jejang dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) sebagai mitra pembelajarannya.

“Politeknik siap mendukung SMK Pusat Keunggulan, salam inovasi, salam vokasi,” katanya. Setidaknya, ada lebih dari seratus perguruan tinggi calon pendamping SMK Pusat Keunggulan, di antaranya Politeknik Negeri Bandung (Polban), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Telkom, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Negeri Padang (UNP), Politeknik ATMI Solo, Politeknik Negeri Batam, dan masih banyak perguruan tinggi lainnya.

Guna menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan, Kemendikbud mengajak pemerintah daerah untuk turut memantau dan mengevaluasi penyelenggaraannya. “Kolaborasi dan koordinasi intens antara pemerintah pusat dan daerah mutlak untuk mendukungan penyelenggaraan SMK Pusat Keunggulan yang berkesinambungan,” ujar Mendikbud.

Sementara itu, kepada satuan pendidikan, Mendikbud mengajak SMK untuk bergabung dalam program SMK Pusat Keunggulan yang resmi diluncurkan hari ini. “Jadilah bagian dari program SMK Pusat Keunggulan ini dengan mendaftar ke smk.kemdikbud.go.id/smkpk,” ajaknya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pihak termasuk pemerintah daerah untuk mendukung program SMK Pusat Keunggulan. “Arahkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Jika potensinya ada di bidang peternakan atau perikanan, buat SMK di bidang itu, sehingga begitu keluar langsung terserap di lapangan pekerjaan,” ujar Mendagri.

Mendagri juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran bidang pendidikan dalam APBD masing-masing daerah guna mendukung Merdeka Belajar Episode 8. “Kalau memerlukan dukungan dari pusat, silahkan ajukan ke tingkat pusat, nanti kita bicarakan,” tegasnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintahan Kemendagri, Suhajar Diantoro menambahkan bahwa dukungan nyata Kemendagri adalah dengan menguatkan regulasi melalui Permendagri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Peyusunan APBD 2021. “Sehingga ini dijadikan pedoman bahwa 20 persen APBD digunakan untuk sektor pendidikan. Kita mendukung penuh SMK Pusat Keunggulan,” katanya.

Penulis : Eko Schoolmedia

Editor. : Burhan Schoolmedia

#merdekabelajar #smkpusatkeunggulan #vokasikuatmenguatkanindonesia

Berita Selanjutnya
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kembali Digelar, Pendaftaran 18 Maret - 11 Me1 2021
Berita Sebelumnya
Merdeka Belajar Seri 8 Diluncurkan, 895 SMK di Indonesia Jadi Pusat Keunggulan

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar