Cari

Buku Rencana Aksi Nasional PAUD HI Diluncurkan April, Jadi Rujukan Menentukan Kota Layak Anak

Setelah melewati pembahasan panjang serta dilakukan implementasi di sejumlah tempat, Buku RAN PAUD HI segera diluncurkan pada bulan April 2021.  Foto : Eko Schoolmedia 

 

 

Schoolmedia News, Jakarta - Buku Rencana Aksi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (RAN PAUD-HI) setelah lebih dua tahun secara intensif  dibahas dengan sejumlah pemangku kepentingan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan dilakukan implementasi di sejumlah daerah buku RAN PAUD HI segera di luncurkan. Peluncuran tersebut rencananya akan dilakukan pada bulan April mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengatakan bahwa buku RAN PAUD-HI yang disusun Kemenko PMK bersama Bapennas dan kementerian lembaga terkait sudah matang.

PAUD HI sudah merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 yang cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. “Karena PAUD HI ini sudah menjadi komitmen kita besama, maka kita harus benar-benar memastikan setiap anak mendapatkan haknya meliputi kesehatan, pendidikan, perlindungan, pengasuhan, dan kesejahteraan anak usia dini,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada media di Jakarta, Senin (15/3).

Deputi Femmy menjelaskan, RAN PAUD-HI nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program PAUD-HI periode 2020-2024, sehingga perlu segera  dilaksanakan. Hal itu dijelaskannya dalam Rapat Koordinasi Finalisasi Penyusunan RAN PAUD-HI via daring dan diikuti oleh Kementerian dan Lembaga terkait.

"Supaya ini bisa menjadi acuan dan rujukan bagi rekan-rekan di daerah. Karena saat ini banyak Kabupaten dan Kota di berbagai daerah sudah menerbitkan berbagai peraturan terkait PAUD-HI, dan RAN PAUD-HI ini nanti akan menjadi rujukan pelaksanaan PAUD-HI di daerah," jelas Femmy.

Baca Juga   : Keluarga Memiliki Anak Stunting Berhak Mendapat Bansos PKH 

Lebih lanjut, Femmy mengatakan bahwa program PAUD-HI menjadi indikator untuk menentukan kota layak anak di daerah. Karenanya, RAN PAUD-HI perlu untuk segera menjadi acuan bagi daerah dalam melaksanakan program-program PAUD-HI.

"Ran ini sudah ditunggu oleh teman-teman di daerah dan PAUD-HI ini menjadi salah satu indikator kota layak anak. Karena itu ini penting untuk kota semua dan teman-teman di daerah untuk melaksanakan optimalisasi tumbuh kembang anak di bidang kesehatan, pendidikan pengasuhan, perlindungan, dan sebagainya," ujarnya.

Selain itu, Femmy mengatakan, RAN PAUD-HI rencananya akan diajukan untuk dibawa ke Ratas untuk mendapatkan perhatian Presiden. Femmy mengatakan, Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2019 tentang PAUD-HI juga akan dibawa ke Presiden untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

"Kita akan mendorong PAUD-HI ini untuk bisa dibawa ke Rapat Terbatas. Nanti akkan kita sampaikan supaya bisa mendapatkan perhatian pak Presiden," pungkas Femmy.

PAUD HI Belum Merata 

Sementara itu, Dr. Vina Adriany Nurman Siagian, M.A dalam Laporan Kajian Pemetaan Potensi Indikator untuk Penyusunan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif 2020-2024 yang dilakukan KOMPAK dan Koalisi PAUD HI Nasional menyebutkan  integrasi unit layanan anak usia dini yang holistik masih belum terjadi secara merata di Indonesia. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sebesar 38.91 persen (2019) tergolong masih rendah di bawah target nasional.

"Upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan anak usia dini telah dilakukan oleh pemerintah dengan adanya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013. Melalui kebijakan ini, pemerintah secara tegas menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan tanggung jawab bersama yang harus dikerjakan oleh lintas sektoral," ujarnya.

Disebutkan, terdapat tiga bidang layanan anak usia dini yang diatur dalam peraturan tersebut yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, serta pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak usia dini yang juga termuat pada Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD-HI 2018-2019.  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyusun RAN PAUD-HI sejak tahun 2018 yang merujuk dari Stranas PAUD-HI tahun 2008.

Setelah implementasi di tingkat nasional dan di daerah akhirya buku RAN PAUD HI segera diluncurkan bulan depan. Sejumlah indikator-indikator yang belum menggambarkan penyelenggaraan unit layanan anak usia dini yang holistik dan integratif melibatkan banyak pihaka berhasil dipetakan. Berdasarkan hasil analisis terhadap berbagai literatur yang ada menunjukkan bahwa masih terdapat berbagai kendala dalam penyelenggaraan PAUD-HI di Indonesia karena isu tata kelola, dimana belum semua K/L terlibat dalam implementasi PAUD-HI.

Disamping itu juga, belum meratanya layanan yang diberikan pada tiga bidang pengembangan PAUD-HI yang dapat dilihat dari banyaknya program atau kegiatan yang dilaksanakan masih secara parsial dan tidak terintegrasi sehingga kualitas capaian pada anak usia dini belum menyasar langsung kepada tumbuh kembang anak usia dini. Kajian ini bertujuan untuk memetakan indikator-indikator yang lebih representatif, relevan dan sesuai dengan konteks yang ada di daerah. Kajian ini dilakukan melalui pendekatan studi literatur dan pendekatan kualitatif.

Studi literatur dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu dan perundang-undangan yang ada mengenai PAUDHI. Sementara pendekatan kualitatif dilakukan di 12 kabupaten yang berasal dari 5 provinsi di Indonesia. Data diambil melalui survey, wawancara, diskusi terarah dan observasi. 

Penulis   :  Eko Schoolmedia 

Editor    : Burhan Schoolmedia 
 

Berita Selanjutnya
13 Tahun BNPB, Perlu Ada Dokumentasi Sejarah Kebencanaan dan Rekontruksi Kearifan Lokal
Berita Sebelumnya
Waspadai Praktik Percaloan dan Penipuan Dalam Seleksi ASN PPPK

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar