Cari

Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Tahap Keenam dari AstraZeneca Tiba Di Indonesia

Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin dari AstraZeneca yang diperoleh melalui skema kerja sama multilateral tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 17.45 WIB. Senin (8/3). Foto: Youtube/Setneg

Schoolmedia News, Jakarta - Indonesia kembali menerima pengiriman dosis vaksin Covid-19. Pada Senin (8/3), sebanyak 1,1 juta dosis vaksin dari AstraZeneca yang diperoleh melalui skema kerja sama multilateral tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 17.45 WIB.

“Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi (siap pakai) dengan total berat 4,1 ton yang terdiri atas 11.136 karton,” ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangannya di lokasi.

Pengiriman pertama vaksin via skema multilateral atau tahap keenam pengiriman vaksin pemerintah Indonesia tersebut menyertakan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi AstraZeneca.

Vaksin tersebut diperoleh melalui skema kerja sama multilateral pemerintah Indonesia dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan berbagai pihak internasional lainnya lewat inisiatif Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility. Hal ini bertujuan untuk mengupayakan kesetaraan akses terhadap vaksin-vaksin Covid-19 untuk seluruh negara.

“Tanggal 16 Oktober 2020 di Jenewa, bersama Menteri BUMN, saya menyampaikan surat expression of interest pemerintah Indonesia kepada GAVI-COVAX Facility. Surat tersebut ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sejak saat itu proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus bergulir,” ujarnya.

 

Baca juga: Hari Musik Nasional : Komitmen Bersama Lindungi Hak Cipta Musisi Tradisional

 

Kedatangan 1.113.600 vaksin AstraZeneca kali ini merupakan gelombang pengiriman pertama dari vaksin yang didatangkan melalui skema multilateral. Dalam gelombang pertama yang dikirimkan secara bertahap ini Indonesia nantinya akan memperoleh 11.704.800 vaksin siap pakai dan diupayakan untuk dapat berlanjut pada gelombang-gelombang berikutnya.

Keberhasilan Indonesia memperoleh vaksin Covid-19 melalui skema multilateral, membuktikan hasil diplomasi terbaik pemerintah Indonesia untuk mengupayakan ketersediaan vaksin bagi masyarakat Indonesia untuk mengentaskan persoalan pandemi.
Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung prinsip kesetaraan terhadap akses vaksin bagi semua negara.

“Dukungan Indonesia mengenai prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara juga terus dijalankan. Prinsip ini harus terus disuarakan. Prinsip ini terus kita dukung, antara lain melalui posisi saya sebagai salah satu Co-Chair dari COVAX AMC Engagement Group,” ujar Retno.

Diplomasi kesetaraan terhadap vaksin akan terus diperkuat. Diplomasi juga akan terus diperkokoh untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.

Sebelum, pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac. Vaksin-vaksin tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.

Perlu diketahui, vaksin AstraZeneca telah masuk ke dalam emegency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat WHO sejak 15 Februari 2021. Terdaftarnya vaksin tersebut di EUL WHO memungkinkan penggunaan darurat dan distribusi global melalui COVAX.

Berita Selanjutnya
Prinsip Vaksinasi Berkeadilan Terpenuhi di Pusat Kesehatan Masyarakat
Berita Sebelumnya
Kemendikbud: Agama dan Pancasila Tetap Ada dalam Peta Jalan Pendidikan 2020 - 2035

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar