Cari

Pulihkan Ekonomi Nasional, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Stabilias Harga

Foto: Youtube/Setneg

News, Schoolmedia Jakarta – Presiden Joko Widodo menyebut bahwa akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 jatuh di minus 2,19 persen. Presiden berharap semua pihak harus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. 

“Kita semua harus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional kita. Target di dalam APBN tahun ini, pertumbuhan ekonomi kita harus mencapai angka kurang lebih 5 persen, bukan sesuatu yang mudah dari minus 2,19 (persen),” ujar Presiden pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 dengan tema “Perdagangan sebagai Sektor Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi Nasional” di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3). 

Dilansir dari keterangan pers, Presiden meminta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan perekonomian nasional Indonesia. Dengan memastikan terjaminnya ketersediaan bahan pokok dengan harga stabil.

“Kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini selalu saya ingatkan. Dalam negeri ini harus betul-betul urusan stabilitas harga, ketersediaan pasokan harus betul-betul terjamin,” ujarnya.

Kebijakan perdagangan juga harus menghidupkan sektor perekonomian yang sempat terganggu akibat krisis. Presiden meminta seluruh pihak untuk bekerja lebih detail dan dapat terus mengundang investasi baru. 

Menurutnya, kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah di investasi karena tidak mungkin pemerintah menambah APBN secara drastis.

“Artinya, kuncinya ada di investasi serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya. Ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena sudah ada sekarang ini hampir 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru,” ujarnya.

 

Baca juga: Bendungan Sindang Heula Serang Dapat Mengairi 1.289 Ha Sawah

 

Presiden meminta agar Kementerian Perdagangan untuk menciptakan terobosan-terobosan kreatif dan inovatif.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar WTO, Atase Perdagangan/Perwakilan Perdagangan di luar negeri, dinas perdagangan provinsi dan kota/kabupaten, hingga asosiasi pelaku usaha yang hadir secara virtual.

Turut hadir secara langsung mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Berita Selanjutnya
1 dari 4 Anak Indonesia Kurang Minum, 30% Anak Konsumsi Bukan Air Putih
Berita Sebelumnya
Kampus Baru Untirta Diresmikan, Diharap Jadi Lokomotif Kemajuan di Provinsi Banten.

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar