Ilus ruang UNBK, Foto: Pixabay
Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran pengadaan komputer tambahan untuk SMA/SMK dengan nilai mencapai Rp 20 miliar. Anggaran tersebut untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman mengatakan, pengalokasian anggaran pengadaan komputer itu merupakan bagian dari evaluasi pelaksanaan UNBK tahun sebelumnya yang dirasa kurang efisien.
"Jadi, dinas maupun sekolah tidak akan membebankan UNBK ini kepada siswa. Pinjam laptop atau komputer ke siswa itu tidak akan ada," kata Saiful, Rabu, 27 Februari 2019.
Baca juga: Sekolah Pungut Rp 500 Ribu Per Siswa untuk Beli Laptop, Pemerhati: Ini Tidak Bisa Ditolerir
Saiful meyakini anggaran Rp 20 miliar untuk pengadaan komputer nantinya bisa memangkas sesi pelaksanaan UNBK. Pihaknya, kata Saiful, menargetkan pelaksanaan maksimal UNBK tahun ini bisa ditekan sampai dua sesi saja.
"Berkaca pada tahun sebelumnya, UNBK berlangsung tiga sesi. Mudah-mudahan bisa dua saja supaya sesinya tidak sampai sore," kata Saiful.
Selain itu, Saiful menilai pemangkasan sesi bisa berdampak pada peningkatan psikis dan mental para siswa. Hal itu tidak lain karena pembagian sesi yang terlalu banyak bisa mengakibatkan stres peserta ujian.
"Karena anak melihat temannya yang sudah mengerjakan, nah yang belum ini tingkat stresnya bisa meningkat," kata Saiful.
Baca juga: Tak Ada Komputer dan Listrik, 319 Sekolah di Kepri Masih Jalani UN Pakai Kertas dan Pensil
Berdasarkan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan UNBK 2019 akan digelar pada April 2019, yakni untuk SMK digelar pada 2-5 April 2019 dan SMA/MA pada 9-12 April 2019.
Tinggalkan Komentar