Cari

Bantu Pendidikan Siswa, Kampus Terjunkan Ribuan Mahasiswa ke Desa-desa

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Kemendikbud menilai keikutsertaan mahasiswa pada Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) adalah bentuk kepedulian mahasiswa kepada para pelajar yang tengah menghadapi situasi pembelajaran di tengah pandemi.

“Kampus Mengajar adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa untuk pendidikan adik-adik kita di desa maupun kota, yang saat ini tentu mengalami kondisi yang sangat tidak nyaman. Dimana mereka tetap harus belajar, sementara tidak bisa bertemu dengan guru, tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, dan ini adalah tantangan bagi kita semua,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam pada acara Pembekalan Program Kampus Mengajar Perintis melalui siaran pers, Kamis, 8 Oktober 2020.

 

Baca juga: Pemerintah Akan Rekrut 1 Juta Guru, Ini Syaratnya dari DPR

 

Nizam menjelaskan, program KMP ini berkaitan dengan tujuan dari dilaksanakannya Kampus Merdeka yakni agar ada hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja. 

Ia berharap para mahasiswa program KMP ini akan menjadi agen yang bisa menginspirasi lingkungan masyarakat. Tentunya, bisa membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa.

“Pendidikan selama masa pandemi ini tidak boleh kehilangan makna. Karena pendidikan tidak hanya sekadar mengenai pembelajaran, tetapi juga membangun sikap, perilaku, mindset, soft skill dan hard skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa,” pungkasnya. 

 

Baca juga: Simak Resep Sukses kepada Para Guru Selama Hadapi Pandemi dari Menteri Nadiem

 

Saat peserta KMP akan melakukan proses mengajar, Nizam melanjutkan, maka mereka akan mengajarkan mengenai literasi, membangun sikap positif, semangat untuk positif, semangat untuk sehat, semangat untuk bisa, dan semangat untuk maju. 

Hal-hal tersebut yang ditekankan dan dibangun bersama para mahasiswa lainnya untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sehat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang jaya. 

“Saat teman-teman mahasiswa mengajar di sekitar tempat tinggal kalian, mohon untuk selalu mengimbau lingkungan sekitar untuk menghindari 3C yaitu closed spaces (ruang tertutup), crowded places (tempat kerumunan), dan close contact settings (situasi berdekatan)," ujarnya.

Selain itu, kata Nizam, juga untuk selalu mematuhi 3M yaitu memakai masker saat berjumpa orang lain, mencuci tangan setiap memulai atau mengakhiri kegiatan, dan menjaga jarak aman saat bersama orang lain.

Berita Selanjutnya
Sekolah Diminta Kroscek Nomor HP Guru-Siswa Setiap Bulan
Berita Sebelumnya
Ini 7 Tips dari Menteri Nadiem untuk Guru dan Orang Tua di Masa Pandemi Covid-19

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar