Cari

Drone Melintas di Langit Bandara Heathrow, Penerbangan Ditangguhkan 1 Jam

Ilustrasi drone atau pesawat tanpa awak melintas di Bandara Heathrow, London, Inggris, Foto: Pixabay

 

Penerbangan dari Bandara Heathrow di London telah ditangguhkan sekitar satu jam pada Selasa setelah sebuah pesawat nirawak (drone) terlihat di sekitar bandara tersibuk di Eropa itu. Petugas setempat khawatir kehadiran drone akan mengacaukan penerbangan seperti yang pernah terjadi di Bandara Gatwick bulan lalu.

"Kami sedang menangani penampakan drone di Heathrow," kata pihak bandara, Selasa, 8 Januari 2019, waktu setempat.

Sebagai langkah pencegahan, kata pihak bandara, kami menghentikan keberangkatan, sambil melakukan penyelidikan. Petugas setempat juga memimta maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keadaan tersebut. 

Kepolisian Metropolitan London mengatakan menerima laporan tentang sebuah drone yang terlihat di dekat bandara sekitar pukul 17.05 GMT, pada Selasa, waktu setempat, dan melakukan penyelidikan bersama otoritas bandara.

Disebutkan, bahwa petugas polisi termasuk di antara mereka yang melaporkan melihat pesawat tak berawak itu dan melancarkan penyelidikan penuh atas pelanggaran hukum.

Pihak bandara membenarkan satu jam kemudian bahwa semua penerbangan sudah dimulai lagi. Laman pemberangkatan pesawat mencatat penerbangan mulai lepas landas pada pukul 18.11 GMT.

Bandara Heathrow, Foto: heathrow.com

 

Kepada Reuters, seorang saksi mata yang berada di dalam sebuah pesawat di landasan pacu Heathrow mengatakan sejumlah pesawat sedang menunggu izin untuk terbang dan kemudian diberi tahu bahwa mereka sudah bisa mulai bergerak.

Sebelumnya, pada Desember 2018, Bandara Gatwick, bandara tersibuk kedua di London, mengalami gangguan saat sejumlah drone terlihat dalam tiga hari berturut-turut. Akibat insiden ini, seribu penerbangan ditunda atau dialihkan dan berdampak pada 140.000 penumpang.

Gangguan drone di Gatwick merupakan kasus paling parah yang dialami sebuah bandara besar. Ini mengindikasikan adanya kerentanan yang harus diwaspadai oleh pihak keamanan, perusahaan penerbangan dan operator bandara di seluruh dunia.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, tentara Inggris terpaksa menurunkan teknologi militer untuk berjaga-jaga di wilayah sekitar Gatwick dan memastikan bahwa bandara tersebut cukup aman untuk diterbangi.

Terkait dengan insiden di Heathrow baru-baru ini, polisi setempat mengatakan melakukan pencarian besar-besaran di Heathrow guna mencari sosok yang bertanggung jawab mengoperasikan drone tersebut.

"Kami menurunkan pasukan dan peralatan penting untuk memantau wilayah udara di Heathrow guna mendetiksi dengan cepat dan mencegah semua aktivitas drone tak berizin, sebagian merupakan pelajaran yang kami terima dari kasus Gatwick," kata komandan polisi Stuart Cundy.

Bantuan militer diterapkan setelah penampakan drone, katanya, tanpa memberi keterangan lebih lanjut karena akan memengaruhi langkah-langkah pengamanan.

Menteri Perhubungan Inggris Chris Grayling mengatakan telah mendapat laporan dari Heathrow mengenai peristiwa drone tersebut.

"Saya sudah berbicara dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan serta pihak militer untuk mengirimkan pasukan dan teknologi yang telah digunakan di Gatwick ke Heathrow secepat mungkin," katanya.

Kedua bandara menyikapi kejadian tersebut dengan memanfaatkan teknologi anti-drone standar militer. Heathrow mengatakan bekerja sama dengan pihak berwenang, termasuk kepolisian, dan memakai teknologi yang tepat untuk memerangi ancaman drone di wilayah itu. 

 Pada 2017, bandara tersebut dilaporkan melayani 78 juta penumpang dan menjadi pangkalan utama bagi penerbangan British Airways. Jalur ini merupakan jalur tersibuk untuk melayani penumpang menuju Dubai dan New York.

Berita Selanjutnya
Jelang Laga AFF U-22 di Kamboja, Pelatih Timnas Berburu 40 Pemain
Berita Sebelumnya
Ciptakan Zona Bebas Korupsi, Mendikbud Ingatkan Jajarannya Perhatikan 6 Hal Kelola Anggaran 2019

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar